7 Sebutkan tujuan utama dari proses recruitment dan seleksi ? 8. Dalam hal Recruitment terdapat proses dalam memperkenalkan pegawai. Sebutkan dan jelaskan proses tersebut ! _____ 1. Sebutkan dan jelaskan 5 tipe dalam kepemimpinan 1. Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 25 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga Perenungan ”Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani visva” Terjemahannya adalah. ”Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalah sumber penghidupan seluruh alam semesta” Atharva Veda XIII. Memahami Teks Walaupun yoga diklasiikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda, tidak ada satu pun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yang lain. Semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam kitab Hindu. Kecocokan disiplin tertentu bergantung dari mental, intelektual dan dimensi emosional dan hubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata yoga digunakan di negara barat, secara umum ini berarti Hatha Yoga, yang merupakan latihan isik dalam sistem hindu kuno dan teknik pernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab hindu menggunakan kata yoga sebagai sinonim dari sadhana, yang berarti spiritual disiplin. Terdapat enam disiplin yang utama dalam yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga. Gambar berikut adalah beberapa contoh peragaan praktik yoga. sumber. dok pribadi Gambar Yoga silasana sumber. dok pribadi Gambar Yoga bhujangasana 1 sumber. dok pribadi Gambar Yoga bhujangasana 3 sumber. dok pribadi Gambar Yoga purnad hanurasana diunduh dari Kelas XI SMASMK 26 Gambar di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakan yoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkan dapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didik dalam proses pembelajaran di setiap sekolah SMASMK. Jika yoga rutin dilakukan dalam kehidupan ini, kesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya serta umat sedharma pada umumnya dapat terwujud. Uji Kompetensi 1. Coba sebut dan jelaskan sikap- sikap yoga yang dapat menyembuhkan macam- macam penyakit 2. Setelah mengetahui sikap- sikap dalam yoga, coba praktikkan sikap- sikap yoga tersebut 3. Apa pengaruh praktik yoga dalam kehidupan sehari- hari? 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab 1 Yoga Menurut Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari BapakIbu guru yang mengajar 5. Amatilah gambar berikut ini, dan jelaskan Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. Gambar Raja Yoga 2 Sumber Dok. https sumber. Gambar Raja Yoga 2 sumber. dok. Yoga asanas Gambar Yoga Gabhsana diunduh dari Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 27 Yajña dalam Mahabharata “Sahayajñāh prajāh sṛṣtvā puro vāsa prajāpatiá, anena prasavisyadhvam eṣa vo iṣtakhamadhuk”. Terjemahannya ”Pada zaman dahulu kala Prajapati Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda; dengan ini engkau akan mengembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu ”. Bhagavad Gita, Setiap tindakan tanpa dilandasi keyakinan yang mantap, akan sia-sia. Demikian pula keyakinan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memiliki iman yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula dalam melaksanakan yajna, mutlak dilandasi Sraddha keimanan atau keyakinan yang mantap. A. Pengertian dan Hakikat Yajña Sebutkandan jelaskan tahap-tahap siklus anggaran! Oleh karena itu, pemerintah dalam pelaksanaan ABPN harus mempertanggungjawabkan kepada DPR. Karena itu, pemerintah daam suatu enagar yang menganut paham demokrasi mengajukan RUU APBN yang telah disusunnya kepada DPR guna memperoleh pembahasan dan pengesahan. Rahmah dengan gerakan yoga
Mempraktikkan Sikap-Sikap Yoga Asanas - I Nyoman Bagus Satria Dananjaya - 16 - XI Mipa 100% found this document useful 0 votes32 views1 pageOriginal TitleMempraktikkan Sikap-sikap Yoga Asanas_I Nyoman Bagus Satria Dananjaya_16_XI Mipa 10Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes32 views1 pageMempraktikkan Sikap-Sikap Yoga Asanas - I Nyoman Bagus Satria Dananjaya - 16 - XI Mipa 10Original TitleMempraktikkan Sikap-sikap Yoga Asanas_I Nyoman Bagus Satria Dananjaya_16_XI Mipa 10Jump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
1 Gerak Sikap Lilin (Shoulder Stand) Sikap lilin atau shoulder stand adalah salah satu gerakan senam lantai untuk melatih keseimbangan dan ketenangan tubuh. Dalam gerakan sikap lilin, kaki sampai pinggang akan diluruskan ke atas sementara bagian kepala, lengan tangan, dan punggung berada di bawah. Daftar Isi [ Buka ] Apa itu Sikap Yoga dan Bagaimana Dapat Mencerminkan Sila Kelima Pancasila? Hubungan Antara Sikap Yoga dengan Keadilan Sosial Dalam Sila Kelima Bagaimana Sikap Yoga Membawa Dampak Positif pada Ketertiban dan Kedamaian Sikap Yoga dan Kedamaian dalam Hidup Bermasyarakat yang Sesuai dengan Sila Kelima Bagaimana Praktik Sikap Yoga Bisa Menjadi Pedoman dalam Hidup Bermasyarakat yang Adil dan BeradabSikap yoga yang diwariskan oleh tradisi India merupakan sebuah cara hidup yang memiliki prinsip-prinsip yang sangat terkait dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satu sikap yoga adalah ahimsa, yang berarti tidak menyakiti atau merusak, baik secara fisik maupun mental. Dalam konteks Pancasila, sikap ahimsa ini sangat menunjukkan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sebab, keadilan sosial memerlukan sikap saling menghormati dan bekerja sama sehingga tidak terjadi konflik atau ketidakadilan yang merugikan masyarakat luas. Sikap ahimsa juga menuntut kesadaran akan ketidakseimbangan alam. Sikap ini tercermin melalui penekanan pada kebutuhan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara tubuh, pikiran, dan lingkungan. Secara filosofis, keharmonisan dan keseimbangan ini menggambarkan sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam praktiknya, sikap yoga juga menekankan pada pentingnya mengendalikan diri dan pikiran. Dalam hal ini, sikap yoga membantu untuk mengatasi segala bentuk rasa takut, kemarahan, dan kegelisahan yang dapat mengganggu keseimbangan hidup seseorang. Sikap ini sangat mewakili sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Sikap lainnya yakni satya, yang berarti jujur dan akurat. Sikap satya ini memerlukan kesadaran terhadap diri sendiri, dan kemampuan untuk membedakan antara apa yang benar dan tidak benar. Sikap ini sangat mewakili sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dengan demikian, sikap-sikap yang dituntut oleh yoga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila memiliki pengaruh dan relevansi yang mendalam pada keragaman budaya dan pemikiran dalam masyarakat Indonesia. Apa itu Sikap Yoga dan Bagaimana Dapat Mencerminkan Sila Kelima Pancasila? Sikap yoga adalah praktik olahraga dan meditasi yang berasal dari India dan berkembang menjadi populer di seluruh dunia. Berbagai bentuk latihan tarian, gerakan, pernapasan, dan meditasi yang difokuskan pada kebahagiaan dan kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai-nilai utama Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sikap yoga mengandung banyak nilai yang berkaitan dengan Pancasila, dan ada beberapa cara dimana sikap yoga dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Sila kelima Pancasila menjelaskan bahwa Indonesia harus menerapkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan sosial berarti bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan, dan bahwa individu dan kelompok tidak harus diuntungkan atau dirugikan karena pandangan politik, ras, agama, jenis kelamin, atau asal usul sosial. Sikap yoga menekankan pada dukungan untuk keadilan dan kesetaraan sosial, khususnya pada hal-hal seperti kesehatan dan kesejahteraan. Berlatih yoga akan mempromosikan kesetaraan, mengurangi jumlah kekerasan, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan fisik dan mental, serta membantu memperkuat hubungan sosial. Sila kelima Pancasila juga mengatakan bahwa Indonesia harus memperjuangkan Persatuan Indonesia. Persatuan berarti bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bergabung dan menentang segala bentuk pemisahan atau perpecahan yang dapat merusak harmoni sosial. Sikap yoga mengajarkan bahwa kita harus menghargai semua orang, menarik kekuatan dan inspirasi dari perbedaan dan membangun hubungan yang harmonis. Latihan yoga yang teratur akan membuat orang-orang lebih terbuka terhadap orang lain, lebih santai dalam berinteraksi, dan cenderung lebih dalam beremapat atau berbaur dan ini sangat diperlukan dalam membangun persatuan. Adapun, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah sila yang paling berkaitan dengan praktik yoga. Kemanusiaan mengandung makna bahwa semua orang harus dihargai sebagai individu yang utuh dan memiliki hak asasi yang sama. Orang-orang harus diperlakukan dengan adil dan beradab serta memiliki saling menghargai. Yoga mengajarkan untuk menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain dengan cara melatih kepedulian, empati, dan kasih sayang. Dalam praktik yoga, kita belajar untuk menghormati dan memuliakan tubuh kita sendiri, meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan tubuh, dan mendengarkan pesan tubuh kita sendiri. Kita juga belajar untuk menghormati kebutuhan dan batas orang lain dan menghargai semua bentuk perbedaan. Ini dapat membantu mempromosikan kemanusiaan yang adil dan beradab. Terakhir, Sikap Yoga dapat mencerminkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Yoga pada awalnya berakar pada tradisi agama Hindu. Saat ini, sikap yoga telah berkembang di seluruh dunia sebagai bentuk olahraga dan meditasi. Namun, bentuk khusus latihan yoga kerap kali disertai doa dan dikaitkan dengan konsep spiritual seperti kesadaran diri dan kesadaran kosmik. Meskipun demikian, Sikap yoga tetap bersifat inklusif terhadap agama dan spiritualitas. Para praktisi Yoga dapat melihat sikap yoga sebagai bentuk penyembahan atau meditasi untuk kebaikan diri sendiri. Dalam keseluruhan, Sikap yoga memiliki potensi untuk mencerminkan nilai-nilai utama Pancasila secara positif. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik yoga dapat membantu mempromosikan kebahagiaan, kesejahteraan, kesetaraan, dan persatuan, serta meningkatkan pemahaman kita tentang kebutuhan dan batas orang lain. Melatih yoga juga dapat memberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman kita tentang konsep-konsep spiritual seperti pemujaan dan kesadaran diri. Praktik yoga ini dapat menjadi sebuah jalan bagi kita untuk menjadi warga negara yang lebih baik dan vanguard dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila untuk Harmoni Kehidupan Masyarakat dari Tegaknya Keadilan dan Kesejahteraan Bersama. Hubungan Antara Sikap Yoga dengan Keadilan Sosial Dalam Sila Kelima Pancasila Sila kelima Pancasila, yang mewakili keadilan sosial, sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan merata. Keadilan sosial mencakup kesetaraan hak, kesempatan, dan pembagian kekayaan secara adil. Semua orang berhak mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan pengakuan, perlindungan, dan manfaat di depan hukum. Dalam hal ini, sikap yoga bisa menjadi alat penting untuk mencerminkan nilai-nilai yang tertanam di dalam Sila Kelima Pancasila. Sikap yoga dalam hal ini mencakup prinsip-prinsip seperti non-diskriminasi, kerja sama, dan kepemimpinan yang adil. Yoga mengajarkan kita untuk merangkul perbedaan dan memberi penghargaan pada semua orang, tanpa menghiraukan orientasi seksual, agama, suku bangsa, atau gender. Melalui sikap yoga, kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menciptakan keadilan sosial dan keamanan bagi semua individu di masyarakat. Sikap yoga juga mencakup prinsip kepemimpinan yang adil. Dalam sikap ini, kita diajarkan untuk mendukung orang lain dalam hal memperjuangkan hak yang sama. Hal ini menjadi penting dalam menciptakan keadilan sosial di masyarakat. Sikap yoga memperkenalkan ide bahwa tidak perlu ada seorang individu yang lebih baik dari yang lain, melainkan semua orang sama dan memiliki hak yang sama. Oleh karena itu, tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan akibat status sosial, pendidikan, atau kemampuan financial. Dalam praktik yoga, ada tujuh chakra, di mana setiap chakra memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan mental dan spiritual. Salah satunya, manipura chakra, yang terletak di pusat tubuh, terkait dengan perasaan percaya diri dan kesetaraan sosial. Melalui praktik yoga, kita dapat mengaktifkan chakra ini dan menemukan rasa percaya diri dalam memberikan hak yang sama bagi orang lain. Dalam hal ini, sikap yoga membawa pengertian dan kepekaan pada hak-hak manusia dan keadilan sosial yang memerlukan kerjasama dan dedikasi. Contoh nyata dari hubungan antara sikap yoga dan keadilan sosial adalah gerakan yogi di Amerika, yang memperjuangkan hak asasi manusia bagi semua orang tanpa menghiraukan ras, gender, agama, atau orientasi seksual. Sikap yoga di Amerika telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak manusia pada skala nasional dan internasional. Mereka percaya bahwa semua orang harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan sosial. Pada kesimpulannya, sikap yoga dapat mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial dalam Sila Kelima Pancasila. Dalam hal ini, yoga bisa menjadi alat yang penting untuk menciptakan masyarakat adil dan merata. Dengan menciptakan lingkungan yang adil dan keadilan terhadap semua individu, kita semua dapat meraih kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, perlu diingat bahwa sikap yoga memiliki pengaruh yang positif dalam membangun masyarakat yang adil dan merata dengan mengikuti nilai-nilai yang terbenam dalam Sila Kelima Pancasila. Bagaimana Sikap Yoga Membawa Dampak Positif pada Ketertiban dan Kedamaian Sosial Yoga memang terkenal sebagai praktik meditasi yang dapat membawa ketenangan dan kedamaian pada diri seseorang. Namun, bagaimana dengan dampak positif yoga terhadap ketertiban dan kedamaian sosial di masyarakat? Pertama-tama, sikap yoga yang berfokus pada kebaikan diri sendiri, seperti toleransi dan kebijaksanaan, dapat berdampak pada berkurangnya konflik dan kekerasan pada masyarakat. Dalam yoga, kita dipelajari untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri sebelum memperbaiki hubungan dengan orang lain. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih menghargai perbedaan satu sama lain dan mengurangi kesalahpahaman yang sering memicu konflik. Selain itu, praktik yoga juga membawa dampak positif pada kesehatan mental dan fisik masyarakat. Semakin sehat mental dan fisik seseorang, semakin baik pula kualitas hidup mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa bahagia, damai, dan kepuasan hidup masyarakat secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi keinginan melakukan tindakan kekerasan atau hal-hal yang merugikan orang lain. Lebih jauh lagi, sikap yoga yang berfokus pada rasa empati dan kasih sayang dapat membantu masyarakat untuk lebih memperhatikan dan menghargai orang lain. Hal ini dapat meningkatkan hubungan sosial yang lebih baik dan menghasilkan perkembangan karakter yang lebih baik pula. Masyarakat yang mempraktikkan yoga juga lebih mungkin untuk memandang kebaikan dan kebahagiaan orang lain sebagai bagian integral dari kebahagiaan mereka sendiri. Praktik yoga juga dapat membantu masyarakat dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan lingkungan sekitar. Konsep Ahimsa dalam yoga mengajarkan untuk menghormati kehidupan dan tidak merugikan makhluk hidup lain, termasuk alam. Masyarakat yang mempraktikkan yoga cenderung lebih mandiri dan sadar lingkungan, sehingga dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian alam. Dalam nutshel, praktik yoga membawa dampak positif pada ketertiban dan kedamaian sosial di masyarakat melalui peningkatan kualitas hidup, pengembangan karakter, dan peningkatan hubungan antarindividu dan dengan lingkungan sekitar. Masyarakat yang mempraktikkan yoga juga lebih mungkin untuk memandang kebaikan dan kebahagiaan orang lain sebagai bagian integral dari kebahagiaan mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mendukung praktik yoga dan menyediakan akses untuk praktik ini. Sikap Yoga dan Kedamaian dalam Hidup Bermasyarakat yang Sesuai dengan Sila Kelima Pancasila Salah satu sikap yang diajarkan oleh yoga adalah sikap kesabaran. Kesabaran adalah sikap yang sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kesabaran diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menahan diri dalam menghadapi suatu keadaan tidak menyenangkan. Kesabaran juga diartikan sebagai sikap sabar, tabah, dan tidak cepat putus asa. Banyak kejadian di masyarakat yang membutuhkan sikap kesabaran. Contohnya, ketika kita mengalami kemacetan di jalan raya atau antrian yang panjang di tempat umum. Dalam situasi seperti itu, sikap kesabaran diperlukan untuk menghindari konflik yang tidak penting. Dengan menguasai sikap kesabaran, kita mampu bertindak dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh emosi. Sikap yang satu lagi adalah sikap toleransi. Toleransi diartikan sebagai sikap menghormati dan menerima perbedaan yang ada pada orang lain. Dalam hidup bermasyarakat, sikap toleransi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik antar kelompok. Melalui toleransi, kita dapat memahami dan menghargai perbedaan agama, suku, budaya, dan latar belakang sosial yang ada pada orang lain. Sikap toleransi dalam yoga tercermin pada latihan pernapasan yang diiringi dengan meditasi. Saat bermeditasi, kita diajarkan untuk menghargai dan menerima keadaan yang ada pada diri sendiri. Kita juga belajar untuk mengembangkan rasa simpati dan empati pada orang lain. Dalam Yoga, kita diajarkan bahwa setiap orang mempunyai keunikan dan kelebihan masing-masing yang perlu dihargai. Sikap yang terkait dengan toleransi adalah sikap menghargai. Menghargai diartikan sebagai sikap menghormati dan mengakui nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain. Dalam hidup bermasyarakat, sikap menghargai sangat penting sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kerja keras orang lain. Ketika kita menghargai usaha dan kerja keras orang lain, kita juga akan mendapat apresiasi yang sama. Sikap menghargai juga tercermin dalam yoga melalui sikap introspeksi. Dalam yoga kita diajarkan untuk melakukan refleksi diri, untuk melihat kesalahan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan melakukan introspeksi, kita dapat lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. Introspeksi juga membantu kita untuk memperbaiki diri dalam mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Sikap yang terakhir yang mencerminkan sila kelima Pancasila adalah sikap gotong royong. Gotong royong diartikan sebagai kerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam hidup bermasyarakat, sikap gotong royong sangat diperlukan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Melalui gotong royong, kita dapat mempercepat penyelesaian suatu pekerjaan dan menghindari terjadinya kesulitan dalam bekerja. Sikap gotong royong tercermin dalam yoga melalui sikap keterbukaan dan kepedulian pada orang lain. Dalam yoga, kita diajarkan untuk bersikap lapang dada dan tidak terlalu egois. Keterbukaan pada orang lain membuat kita dapat saling membantu dalam mencapai tujuan yang sama. Selain itu, kepedulian pada orang lain juga membuat kita lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan dapat memberikan bantuan dengan tulus. Dalam kesimpulannya, penerapan sikap-sikap dalam yoga, seperti kesabaran, toleransi, menghargai, dan gotong royong sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Sikap tersebut mencerminkan sila kelima Pancasila yang berisi tentang kerjasama, saling menghormati, dan menghargai keberagaman yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, melalui yoga, kita dapat menumbuhkan sikap-sikap yang positif dalam hidup bermasyarakat dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana Praktik Sikap Yoga Bisa Menjadi Pedoman dalam Hidup Bermasyarakat yang Adil dan Beradab Yoga adalah salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan fisik dan mental. Pada dasarnya, yoga berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti penyatuan atau integrasi. Praktik yoga meliputi sejumlah pose atau asana, gerakan pernapasan, meditasi, dan mantra. Salah satu sikap yoga yang dapat mencerminkan sila kelima pancasila adalah ahimsa. 1. Ahimsa dalam Yoga Ahimsa berarti tidak melakukan kekerasan, tidak merusak, tidak menyakiti, tidak membunuh, tidak merampas, dan tidak menghancurkan. Ahimsa merupakan sikap yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bermasyarakat. Sikap ahimsa dalam praktik yoga meliputi tidak memaksa tubuh untuk melakukan pose atau asana yang dapat menyakiti diri sendiri atau mengganggu kesehatan orang lain. 2. Satya dalam Yoga Satya merupakan sikap jujur yang sangat ditekankan dalam yoga. Sikap satya dalam praktik yoga meliputi pengakuan dan penerimaan keterbatasan diri sendiri dan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap satya sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kejujuran antara sesama. 3. Asteya dalam Yoga Asteya berarti tidak merampas, tidak mencuri, atau tidak mengambil hak milik orang lain. Dalam praktik yoga, sikap asteya dilakukan dengan tidak meniru pose atau asana orang lain secara paksa atau memaksa mereka untuk berbagi ilmu atau rahasianya. Dalam berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat, sikap asteya sangat penting untuk membangun rasa saling percaya dan saling menghargai sesama. 4. Brahmacharya dalam Yoga Brahmacharya berarti pengendalian diri dari nafsu yang berlebihan dan menjaga agar tidak tergoda untuk melakukan perbuatan buruk yang dapat merusak diri sendiri atau orang lain. Dalam praktik yoga, sikap brahmacharya dilakukan dengan mengendalikan diri dalam mempraktikkan gerakan fisik yang berlebihan atau mengubah sikap agar tidak merusak tubuh dan pikiran. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap brahmacharya sangat penting untuk menjaga etika dan moral dalam berinteraksi dengan orang lain. 5. Aparigraha dalam Yoga Aparigraha berarti tidak serakah atau tidak terlalu memikirkan diri sendiri saja. Dalam praktik yoga, sikap aparigraha dilakukan dengan tidak terlalu terikat pada materi seperti pakaian, perhiasan, atau benda-benda lain yang sifatnya tidak penting dan dapat mengganggu pengekangan tubuh dan pikiran dalam berpraktik yoga. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap aparigraha sangat penting untuk menjaga kerukunan sosial dan kebersamaan, untuk menghindari keserakahan, dan untuk selalu berpikir positif dan selalu berbagi dengan orang lain. Dalam kesimpulannya, sikap yoga dapat menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat yang adil dan beradab. Dalam praktik yoga, sikap ahimsa, satya, asteya, brahmacharya, dan aparigraha dapat membantu kita untuk mengendalikan diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan membangun rasionalitas dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, praktik yoga dapat menjadi sarana untuk membangun harmoni sosial dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.

2 Kemanakah seharusnya pandangan mata saat Tri Sandhya? Mengapa demikian, coba diskusikan dengan teman-temanmu! 3. Mengucapkan Tri Sandya harus dengan hati yang tulus, baik dan benar, mengapa demikian coba diskusikan dengan teman-temanmu Sumber: Dokumen Kemendikbud. 28 Kelas V SD. Veda adalah Kitab suci agama Hindu.

E-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannyatentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi,tetapi pemisahan yang tegas antara Purusa dan Prakrti Sarasamuccaya, hal371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “darisemua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang HyangWidhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada bebagai obyekyang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yangada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kitasendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada SangHyang Widhi. Kebodohan menyatakan bahwa ada dualisme dari satu realitas yang disebutSang Hyang Widhi Tuhan. Ketika kebodohan dihilangkan oleh pengetahuan,maka dualisme hilang dan kesatuan penuh akan dicapai. Ketika seseorangmengatasi kebodohan, maka dualisme hilang, ia menyatu denganThe PerfectSingle Being tetapi kesempurnaan The Single Being itu selalu ada dan tetaptersisa sebagai sesuatu yang sempurna dan satu. Tak ada perubahan dalam lautan,seberapa banyakpun sungai-sungai yang mengalirkan airnya dan bermuarapadanya. Ketidakberubahan adalah keadaan dasar dari kita dapat memperaktikkan sikap-sikap ajaran Yogãsanas untukmewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini?Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut dengan baik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 51 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran Yoga terhadap Tuhan? 1. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran Yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. 2. Dalam ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 52 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, F. Mempraktikkan Sikap-sikap YogãsanaPerenungan Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani ’Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalahsumber penghidupan seluruh alam semesta’ Atharvaveda XIII. Teks Walaupun Yoga diklasifikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda,tidak ada satupun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yanglain. semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam Kitab Hindu. Kecocokandisiplin tertentu bergantung dari mental, intelek dan dimensi emosional danhubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata Yoga digunakan di Negara Barat, secara umum ini berarti HathaYoga, yang merupakan latihan fisik dalam sistem Hindu Kuno dan teknikpernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab Hindumenggunakan kata Yoga sebagai kata sinonim dari sadhana, yang berarti spiritualdisiplin. Terdapat empat disiplin yang utama dalam Yoga, Karma Yoga, BhaktiYoga, Jnana Yoga, dan Raja AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 53 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Berikut ini dapat disajikan beberapa praktik Yoga Asanas yang patutdilaksanakan1. Nama gerakan Yoga Utrãsana Gambar Utrãsana Sumber 08-01-2016 Manfaat dari gerakan Yoga Utrãsana Utrãsana bermanfaat untuk menjagakelenturan atau flexibility dari tulang punggung spine, meningkatkan sirkulasidarah ke daerah kepala, dan untuk menyelaraskan sistem pencernaan danmetabolisme dalam Nama Gerakan Yoga Druta Halãsana Manfaat dari gerakan Yoga Druta Halãsana Druta Halãsana bermanfaatuntuk meregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung, persendiantulang belakang spinal joints dan syaraf-syaraf tulang punggung. Asanas inijuga dapat, meningkatkan aliran darah ke leher, mengaktifkan kelenjar thyroiddan untuk tetap menjaga flexibility dari tulang AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 54 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Druta Halãsana Sumber 22-12-2014 Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung dan hipertensi, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gambar Bhumi Pada Mastakãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gerakan Yoga BhumiPada Mastakãsana dapat meningkatkan aliran darah ke otak, membantu dalammasalah tekanan darah rendah dan juga mempunyai manfaat untuk menguatkanotot-otot kepala dan AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 55 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantekanan darah tinggi untuk tidak melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Mayurãsana Gambar Mayurãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Mayurãsana Mayurãsana bermanfaat untukmenguatkan lengan, menjaga fleksibilitas pergelangan tangan, menyelaraskanproses-proses metabolisme dalam tubuh. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang pergelangan tangan, untuk menghindari melakukan Asanas AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 56 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 5. Nama Gerakan Yoga Hanumãsana Gambar Hanumãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Hanumãsana Hanumãsana bermanfaatuntukmeregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung dan paha,menyelaraskan organ-organ reproduksi dan untuk tetap menjaga flexibility daritulang punggung. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Pascimotanãsana Gambar PascimotanãsanaSumber 22-12-2014PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 57 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Manfaat dari gerakan Yoga Pascimotanãsana Pascimotanãsanabermanfaat meregangkan urat lutut, pinggang dan mengendorkan tulang paha,menghilangkan kelebihan lemak pada daerah perut, menyelaraskan organ-organpanggul, menghilangkan berbagai penyakit seksual wanita, meringankan sakitlimpa, ginjal, sembelit, luka usus, dan menyembuhkan sakit kencing manis Nama Gerakan Yoga Triãsana Gambar Triãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Triãsana Triãsana bermanfaat untuk pengobatanberbagai penyakit kelamin gangguan seksual, menyelaraskan indung telur danrahim, reproduksi wanita dan nyeri AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 58 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 8. Nama Gerakan Yoga Gomukhãsana Gambar Gomukhãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Gomukhãsana Gomukhãsana bermanfaat untukmenghilangkan sakit punggung, bahu dan leher kaku, menyembuhkan penyakitseksual, menyehatkan ginjal, menyembuhkan pegal pinggang, rematik,menguatkan Nama Gerakan Yoga Sarvangãsana Manfaat dari gerakan Yoga Sarvangãsana Sarvangãsana bermanfaat untukmemulihkan keseimbangan peredaran darah/pembersihan darah, memperbaikisistem pencernaan gangguan usus & perut, kesehatan reproduksi, jaringan sarafdan kelenjar, mencegah dan mengobati keputihan, mencegah kembung danmenghilangkan kelebihan lemak,PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 59 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Sarvangãsana Sumber 22-12-2014 Menguatkan jantung yang lemah, menguatkan tenaga piker, menjagaelastisitas tulang punggung/mencegah pengapuran, menyembuhkan rematikotot, sengal pinggang dan sakit kepala, merawat otot dubur dan paha. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah denganwanita haid dilarang melatih/berlatih Asanas ini. Gambar gerakan Yoga di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakanYoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkandapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didik dalamproses pembelajaran di setiap sekolah SMA/SMK. Dengan demikiankesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya sertaumat sedharma pada umumnya dalam kehidupan ini dapat terwujud. Bagaimanakita dapat memaknai bahwa memperaktikkan ajaran Yogãsana dalam kehidupanini adalah sebuah Yajña guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupdalam kehidupan ini? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut denganbaik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 60 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Coba sebutkan dan jelaskan sikap-sikap dalam pelaksanaan Yoga! 2. Setelah mengetahui sikap-sikap dalam Yoga, coba praktikkan sikap- sikap Yoga tersebut! 3. Bagaimana pengaruh praktik Yoga dalam kehidupan sehari-hari Kamu? Narasikanlah! 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab I Yoga Menurut Susastra Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari Bapak/ Ibu guru yang mengajar! 5. Amatilah gambar berikut ini, deskripsilah! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. Gambar Chakrãsana Sumber IK. Arta Jaya 14-2-2013PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 61 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Daftar PustakaAgus S. Mantik. 2007. Bhagavad Gītā. Surabaya Kusuma, Sri Rsi. 1984. Dharma Sastra. Klungkung-Bali Pusat Satya Dharma Oka, I Gusti. 1978. Sad Darsana. PGAHN Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali. 2003. Filsafat untuk Umum. Jakarta Fajar Interpratama;Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā I. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā II. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Rgveda Samhitā VIII IX X. Surabaya Bimas Hindu dan Budha. 1979. Sang Hyang Kamayanikan. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama Pendidikan Provinsi. 1989. Bharata Yuddha Kakawin Miwah Tegesipun Pendidikan Provinsi. 1988. Arjuna Wiwaha Kakawin Miwah Tegesipun Bali. Tidak diterbitkanGelebet, I Nyoman. - Arsitektur Tradisional Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Tanpa tahunKadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya. Jakarta terjemahan dalam bahasa Indonesia. - Dharma Departemen Agama Kota. 2000. Caru Pancasatha. Kota Denpasar. tidak diterbitkanKalam; Drs. 1980. Bangunan Rumah Tinggal Tradisional Bali. Denpasar tidak diterbitkanKamala Subramaniam Ramayana diterjemahkan oleh Sanjaya I Gde Oka. 2001. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 62 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 2006. Mahabharata. Surabaya I Wayan. 2008. Reg Veda Samhitā Mandala I II III. Surabaya I Wayan. 2004. Reg Veda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya Putra, Nyonya I G A. 1982. Upakara Manusa Yajna. Denpasar IHD Supardjana, BA dan I Gusti Ngurah Supartha, SSt. 1982. Pengetahuan- Pengetahuan Tari I. Jakarta Departemen Pendidikan dan IB. Oka. 1984. Panca Sraddha. Denpasar Parisada Hindu Dharma Gde dan Sudharta, Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya Gde. 1971. Veda Parikrama. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Agama Hindu Departemen Agama Gde. 1977. Theologi Hindu. Jakarta Gde. 1977. Hukum Waris Hindu. Jakarta CV. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta PT. Bina S. Nyoman. 1978. Bhagavad Gita. Denpasar Dharma BhaktiParisada Hindu Dharma. 1968. Upadesa. Denpasar Parisada Hindu Dharma Pusat. PGAHN. 6 Tahun Singaraja. 1997. Nitisastra. Denpasar Pemerintah Daerah Propinsi Gde. 2004. Bhagavad Gìtā Pañcamo Veda. Surabaya Pāramita. Parisada Hindu Dharma Pusat,. 1968. Upadesa tentang Ajaran Agama Hindu. Denpasar Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama tersebar di 8 Kabupaten Dati Bansi. 2005. Pemikiran Hindu Pokok-pokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafatnya. Surabaya I Wayan. 2000. Panggilan Veda. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 63 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, R dan G. Puja. 1982. Sweta Swatara Upanisad, Cetakan I. Jakarta I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuscaya, Surabaya I Wayan. 1998. Sarva Darsana Samgraha, Sistem Filsafat India. Surabaya ParamitaMilik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali. 1995. Panca Yajna, Dewa Yajna, Bhuta Yajna, Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Manusa Yajna. S. 1989. Indian Philosophy 2. New Delhi Oxford University Press. Ranganathananda,Swami. 1993. Suara Vivekananda. Jakarta Hanuman Sudarta, MA., Siwaratri; 1994. Upada Sastra; Denpasar. Tidak diterbitkan. - 2004. Kidung Panca Yajna. Surabaya Satya Prakas Saraswati. 2005. Patanjali Raja Yoga. dilengkapi dengan naskah asli - alih bahasa oleh Drs. Mayor Polak Surabaya 2003. Dasar- dasar Filsafat India. Denpasar Program Magister Unhi dan Widya I Wayan dan Raka Krisnu T Raka. 1992. Materi Pokok Darsana. Jakarta Dirjen Bimas Hindu Buddha dan Pendit, Nyoman. 2007. Filsafat Hindu Dharma, Sad Darsana, Enam Aliran Astika Ortodoks. Denpasar Pustaka Bali I Gede. 1985. Pengendalian Diri dan Ethika; Departemen Agama I Gede. Sekitar Tata Susila Seri I., Denpasar Yayasan Guna WerddhiSuryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar Percet. PT. Offset R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta Yayasan R. Dkk. 1982. Sweta Swatara Upanisad. Departemen Agama Republik AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 64 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Arwati, Ni Made. 1992. Caru. Denpasar Upada 1979. Brahmanda Purana. Jakarta Departemen Agama Republik 1967. Perundang-undangan Majapahit. Jakarta 2004. Himpunan dan Ethika Penataan Banten. Denpasar Yayasan Dharma I Made, 2004. Laya Yoga. Surabaya ParamitaSurpha, I Wayan. 1986. Pengantar Hukum Hindu. Tanpa 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya Paramita. Tanpa penerbit- 2006. Yoga Asanas. Denpasar Widya Werddhi Sabha. Tanpa penerbitTeam Penyusun. 2002. Panca Yajna. Denpasar Pemerintah Tingkat I Penyusun. 1982/1983. Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia. Denpasar Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Pemda Tk. I Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Penerjemah. 1994. Bhuwanakosa. Denpasar Penerbit Upada I Made. 2003. Teologi dan Simbol-simbol agama Hindu. Tanpa penerbitTitib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata Viracarita Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya I Gst. Agama Hindu Sejarah dan Sraddha. Tanpa tahun dan tidak diterbitkanWidyatranta, Siman. Adiparwa Jilid I dan II. Yogyakarta I G. 1986. Dasar-dasar Manajemen Umum. Jakarta Pustaka I Ketut. 2002. Memelihara Tradisi Veda. Denpasar PT. Bali AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 65 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Ketut dan Raka Santreri. 1993. Kasta dalam Hindu Kesalah Pahaman Berabad-abad. Denpasar Penerbit. Yayasan Dharma 2005. Ădiparva. Surabaya Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu; Parisada Hindu Dharma Indonesia. Tanpa Penulis- 1992. Sundarigama. Denpasar Departemen Agama Kota Denpasar. Tanpa PenulisPENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 66 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 67 SMA/SMK KELAS XI Pembagiandari Dasa Yama Brata, diantaranya: 1. Anrsamsa. Anresamsa atau anrisamsa berasal dari kata "A" yang berarti tidak, dan Nrisamsa berarti orang kejam atau orang yang suka menyiksa sesamanya. Anremsasa dengan demikian berarti tidak kejam atau tidak keji. Umat hindu hendaknya selalu bersikap baik terhadap siapa saja dan dapat 5. Pratyahara Pratyahara adalah penguasaan panca indria oleh pikiran sehingga apapun yang diterima panca indria melalui syaraf ke otak tidak mempengaruhi pikiran. Panca indria adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah dan rasa kulit. Pada umumnya indria menimbulkan nafsu kenikmatan setelah mempengaruhi pikiran. Yoga bertujuan memutuskan mata rantai olah pikiran dari rangsangan syaraf ke keinginan nafsu, sehingga Citta menjadi murni dan bebas dari goncangan-goncangan. Jadi, Yoga tidak bertujuan mematikan kemampuan indria. Untuk jelasnya mari kita kutip pernyatan dari Maharsi Patanjali sebagai berikut “Swa Viyasa AsampraYoga, Cittayasa Svarupa Anukara, Iva Indrayanam Pratyaharah, tatah Parana Vasyata Indriyanam”. Terjemahannya Pratyahara terdiri dari pelepasan alat-alat indria dan nafsunya masing- masing, serta menyesuaikan alat-alat indria dengan bentuk Citta budi yang murni. Makna yang lebih luas sebagai berikut Pratyahara hendaknya dimohonkan kepada Sang Hyang Widhi dengan konsentrasi yang penuh agar mata rantai olah pikiran ke nafsu terputus. 44 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13a. Dharana Dharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objekkonsentrasi. Objek itu dapat berada dalam tubuh kita sendiri, misalnya “selaninglelata” sela-sela alis yang dalam keyakinan Sivaism disebut sebagai “Trinetra”atau mata ketiga Siwa. Dapat pula pada “tungtunging panon” atau ujung puncakhidung sebagai objek pandang terdekat dari mata. Para Sulinggih Pendeta diBali banyak yang menggunakan ubun-ubun sahasrara sebagai objek karenadi saat “ngili atma” di ubun-ubun dibayangkan adanya padma berdaun seribudengan mahkotanya berupa atman yang bersinar “spatika” yaitu berkilaubagaikan mutiara. Objek lain di luar tubuh manusia misalnya bintang, bulan,matahari, dan gunung. Penggunaan bintang sebagai objek akan membantu parayogi menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yangdigunakan membawa ke arah kedamaian batin, matahari untuk kekuatan fisik,dan gunung untuk kesejahteraan. Objek di luar badan yang lain misalnya patungdan gambar dari dewa-dewi, guru spiritual. yang bermanfaat bagi terserapnyavibrasi kesucian dari objek yang ditokohkan itu. Kemampuan pengikut Yogamelaksanakan Dharana dengan baik dapat memudahkan yang bersangkutanmencapai Dhyana dan Dhyana Dhyana adalah suatu keadaan di mana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada objek yang disebutkan dalam Dharana itu, tanpa tergoyahkan olehobjek atau gangguan atau godaan lain baik yang nyata maupun yang tidak atau godaan yang nyata dirasakan oleh Panca Indria baik melaluiPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 45pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah maupun rasa kulit. Gangguan atau godaan yang tidak nyata adalah dari pikiran sendiri yang menyimpang dari sasaran objek Dharana. Tujuan Dhyana adalah aliran pikiran yang terus menerus kepada Sang Hyang Widhi melalui objek Dharana, lebih jelasnya Yogasutra Maharsi Patanjali menyatakan “Tantra Pradyaya Ekatana Dhyanam” terjemahannya; Arus buddhi pikiran yang tiada putus-putusnya menuju tujuan Sang Hyang Widhi. Kaitan antara Pranayama, Pratyahara dan Dhyana sangat kuat, dinyatakan oleh Maharsi Yajanawalkya sebagai berikut ”Pranayamair Dahed Dosan, Dharanbhisca Kilbisan, Pratyaharasca Sansargan, Dhyanena Asnan Gunan” Artinya Dengan Pranayama terbuanglah kotoran badan dan kotoran buddhi, dengan Pratyahara terbuanglah kotoran ikatan pada objek keduniawian, dan dengan Dhyana dihilangkanlah segala apa hambatan yang berada di antara manusia dan Sang Hyang Widhi. c. Samadhi Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astangga Yoga, yang dibagi dalam dua keadaan yaitu a. Samprajnatta Samadhi atau Sabija Samadhi, adalah keadaan di mana yogi masih mempunyai kesadaran. b. Asamprajnata-Samadhi atau Nirbija-Samadhi, adalah keadaan di mana yogi sudah tidak sadar dengan diri dan lingkungannya, karena batinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Sang Hyang Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Baik dalam keadaan Sabija-Samadhi maupun Nirbija-Samadhi, seorangyogi merasa sangat berbahagia, sangat puas, tidak cemas, tidak merasa memilikiapapun, tidak mempunyai keinginan, pikiran yang tidak tercela, bebas dari“Catur Kalpana” yaitu tahu, diketahui, mengetahui, Pengetahuan, tidak lalai,tidak ada ke-”aku”-an, tenang, tentram dan damai. Samadhi adalah pintu gerbangmenuju Moksha, karena unsur-unsur Moksha sudah dirasakan oleh seorang yang dapat dipertahankan terus-menerus keberadaannya, akan sangatmemudahkan pencapaian Moksha.”Yada Pancavatisthante,Jnanani Manasa Saha,Buddhis Ca Na Vicestati,tam Ahuh Paramam Gatim”Terjemahannya Bilamana Panca Indria dan pikiran berhenti dari kegiatannya dan buddhisendiri kokoh dalam kesucian, inilah keadaan manusia yang tertinggi KathaUpanisad Demikian Yoga Asanas sudah dan semestinya dilaksanakan oleh umatsedharma dengan demikian Moksha dan jagadhita yang dicita-citakan dapatterwujud sebagaimana mestinya. Selanjutnya ada baiknya kita memahami SangHyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yogãsana untuk mewujudkan kesejahteraanPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 47dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini. Bagaimana semuanya itu? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut dengan baik! Uji Kompetensi 1. Dalam ajaran Yoga tahapan-tahapan apa sajakah yang harus ditempuh? 2. Bagaimana hubungan etika Yoga dengan Yama dan Nyama bratha? Jelaskanlah! 3. Apa sajakah yang menentukan keadaan pikiran dalam berYoga? Sebutkan! 4. Bagaimana sebaiknya beretika dalam pelaksanaan Yoga? Buatlah narasinya! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Anda di rumah. 5. Coba praktikkan sikap tubuh Asana yang baik dalam Yoga! 6. Bagaimana cara untuk mengendalikan diri baik itu dari unsur jasmani maupun rohani? 7. Bila seseorang melaksanakan Yoga tanpa mengikuti tahapan- tahapannya, apakah yang akan terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman-12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah!48 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13E. Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yogãsanas Perenungan Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣhati, svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣthāya brahmaṇe namaá. Terjemahannya ’Tuhan Yang Maha Esa ada di mana-mana, baik di masa lampau, di masa kini maupun di masa datang. Dia berbahagia sepenuhya. Kami menghaturkan persembahan korban kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Agung Mahkluk Agung itu Atharvaveda Memahami Teks Patanjali menerima eksistensi Sang Hyang Widhi Isvara di mana Sang Hyang Widhi menurutnya adalah The Perfect Supreme Being, bersifat abadi, meliputi segalanya, Maha Kuasa, Maha Tahu, dan Maha Ada. Sang Hyang Widhi adalah purusa yang khusus yang tidak dipengaruhi oleh kebodohan, egoisme, nafsu, kebencian dan takut akan kematian. Ia bebas dari Karma, Karmaphala dan impresi-impresi yang bersifat laten. Patanjali beranggapan bahwa individu-individu memiliki esensi yang sama dengan Sang Hyang Widhi, akan tetapi oleh karena ia dibatasi oleh sesuatu yangPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 49dihasilkan oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannya tentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi, tetapi pemisahan yang tegas antara Purusa dan Prakrti Sarasamuccaya, hal 371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “dari semua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang Hyang Widhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada bebagai obyek yang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yang ada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kita sendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada Sang Hyang Widhi. Kebodohan menyatakan bahwa ada dualisme dari satu realitas yang disebut Sang Hyang Widhi Tuhan. Ketika kebodohan dihilangkan oleh pengetahuan, maka dualisme hilang dan kesatuan penuh akan dicapai. Ketika seseorang mengatasi kebodohan, maka dualisme hilang, ia menyatu dengan The Perfect Single Being tetapi kesempurnaan The Single Being itu selalu ada dan tetap tersisa sebagai sesuatu yang sempurna dan satu. Tak ada perubahan dalam lautan, seberapa banyakpun sungai-sungai yang mengalirkan airnya dan bermuara padanya. Ketidakberubahan adalah keadaan dasar dari kesempurnaan. Bagaimana kita dapat memperaktikkan sikap-sikap ajaran Yogãsanas untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut dengan baik!50 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Uji Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran Yoga terhadap Tuhan? 1. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran Yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. 2. Dalam ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 51F. Mempraktikkan Sikap-sikap Yogãsana Perenungan Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani visva. Terjemahannya ’Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalah sumber penghidupan seluruh alam semesta’ Atharvaveda XIII. Memahami Teks Walaupun Yoga diklasifikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda, tidak ada satupun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yang lain. semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam Kitab Hindu. Kecocokan disiplin tertentu bergantung dari mental, intelek dan dimensi emosional dan hubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata Yoga digunakan di Negara Barat, secara umum ini berarti Hatha Yoga, yang merupakan latihan fisik dalam sistem Hindu Kuno dan teknik pernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab Hindu menggunakan kata Yoga sebagai kata sinonim dari sadhana, yang berarti spiritual disiplin. Terdapat empat disiplin yang utama dalam Yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga. 52 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Berikut ini dapat disajikan beberapa praktik Yoga Asanas yang patutdilaksanakan1. Nama gerakan Yoga Utrãsana Gambar Utrãsana Sumber 08-01-2016 Manfaat dari gerakan Yoga Utrãsana Utrãsana bermanfaat untuk menjagakelenturan atau flexibility dari tulang punggung spine, meningkatkan sirkulasidarah ke daerah kepala, dan untuk menyelaraskan sistem pencernaan danmetabolisme dalam Nama Gerakan Yoga Druta Halãsana Manfaat dari gerakan Yoga Druta Halãsana Druta Halãsana bermanfaatuntuk meregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung, persendiantulang belakang spinal joints dan syaraf-syaraf tulang punggung. Asanas inijuga dapat, meningkatkan aliran darah ke leher, mengaktifkan kelenjar thyroiddan untuk tetap menjaga flexibility dari tulang Agama Hindu dan Budi Pekerti 53Gambar Druta Halãsana Sumber 22-12-2014 Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengan tulang punggung dan hipertensi, untuk menghindari melakukan Asanas ini. 3. Nama Gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gambar Bhumi Pada Mastakãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana dapat meningkatkan aliran darah ke otak, membantu dalam masalah tekanan darah rendah dan juga mempunyai manfaat untuk menguatkan otot-otot kepala dan Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantekanan darah tinggi untuk tidak melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Mayurãsana Gambar Mayurãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Mayurãsana Mayurãsana bermanfaat untukmenguatkan lengan, menjaga fleksibilitas pergelangan tangan, menyelaraskanproses-proses metabolisme dalam tubuh. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang pergelangan tangan, untuk menghindari melakukan Asanas Agama Hindu dan Budi Pekerti 555. Nama Gerakan Yoga Hanumãsana Gambar Hanumãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Hanumãsana Hanumãsana bermanfaat untuk meregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung dan paha, menyelaraskan organ-organ reproduksi dan untuk tetap menjaga flexibility dari tulang punggung. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengan tulang punggung, untuk menghindari melakukan Asanas ini. 6. Nama Gerakan Yoga Pascimotanãsana Gambar Pascimotanãsana Sumber 22-12-201456 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Manfaat dari gerakan Yoga Pascimotanãsana Pascimotanãsanabermanfaat meregangkan urat lutut, pinggang dan mengendorkan tulang paha,menghilangkan kelebihan lemak pada daerah perut, menyelaraskan organ-organpanggul, menghilangkan berbagai penyakit seksual wanita, meringankan sakitlimpa, ginjal, sembelit, luka usus, dan menyembuhkan sakit kencing manis Nama Gerakan Yoga Triãsana Gambar Triãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Triãsana Triãsana bermanfaat untuk pengobatanberbagai penyakit kelamin gangguan seksual, menyelaraskan indung telur danrahim, reproduksi wanita dan nyeri Agama Hindu dan Budi Pekerti 578. Nama Gerakan Yoga Gomukhãsana Gambar Gomukhãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Gomukhãsana Gomukhãsana bermanfaat untuk menghilangkan sakit punggung, bahu dan leher kaku, menyembuhkan penyakit seksual, menyehatkan ginjal, menyembuhkan pegal pinggang, rematik, menguatkan dada. 9. Nama Gerakan Yoga Sarvangãsana Manfaat dari gerakan Yoga Sarvangãsana Sarvangãsana bermanfaat untuk memulihkan keseimbangan peredaran darah/pembersihan darah, memperbaiki sistem pencernaan gangguan usus & perut, kesehatan reproduksi, jaringan saraf dan kelenjar, mencegah dan mengobati keputihan, mencegah kembung dan menghilangkan kelebihan lemak,58 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Gambar Sarvangãsana Sumber 22-12-2014 Menguatkan jantung yang lemah, menguatkan tenaga piker, menjagaelastisitas tulang punggung/mencegah pengapuran, menyembuhkan rematikotot, sengal pinggang dan sakit kepala, merawat otot dubur dan paha. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah denganwanita haid dilarang melatih/berlatih Asanas ini. Gambar gerakan Yoga di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakanYoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkandapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didikdalam proses pembelajaran di setiap sekolah SMA/SMK. Dengan demikiankesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya sertaumat sedharma pada umumnya dalam kehidupan ini dapat terwujud. Bagaimanakita dapat memaknai bahwa memperaktikkan ajaran Yogãsana dalam kehidupanini adalah sebuah Yajña guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupdalam kehidupan ini? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut denganbaik!Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 59Uji Kompetensi 1. Coba sebutkan dan jelaskan sikap-sikap dalam pelaksanaan Yoga! 2. Setelah mengetahui sikap-sikap dalam Yoga, coba praktikkan sikap- sikap Yoga tersebut! 3. Bagaimana pengaruh praktik Yoga dalam kehidupan sehari-hari Kamu? Narasikanlah! 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab I Yoga Menurut Susastra Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari Bapak/ Ibu guru yang mengajar! 5. Amatilah gambar berikut ini, deskripsilah! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. Gambar Chakrãsana Sumber IK. Arta Jaya 14-2-201360 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13BAB YAJÑA DALAM MAHABHARATAII“Sahayajñāh prajāh sṛṣtvā puro vāsa prajāpatiá,anena prasavisyadhvam eṣa vo iṣtakhamadhuk”terjemahannya Pada jaman dahulu kala PrajapatiTuhan Yang Maha Esa menciptakanmanusia dengan Yajna dan bersabda denganini engkau akan mengembang dan akanmenjadi kamadhuk dari keinginanmu. BG, tindakan tanpa dilandasikeyakinan yang mantap tentu menjadi sia- Gambar Pertapa dan Prabhu Parikesitsia, demikian pula keyakinan kita kepada Sumber com 22-12-2014 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 61Tuhan Yang Maha Esa. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memiliki iman yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula dalam melaksanakan Yajna, mutlak dilandasi Sraddha keimanan atau keyakinan yang mantap. Mengapa kita harus beryajña?A. Pengertian dan Hakikat Yajña Perenungan Ojaṡce me, sahaṡca me, ātmā ca me, tanūṡca me, ṡarma ca me, varma came, yajñena kalpantām. Terjemahannya Dengan sarana persembahan Yajña, semoga kami memperoleh sifat-sifat yang berikut ini kemuliaan, kejayaan, kekuatan rohaniah, kekuatan jasmaniah, kesejahteraan dan perlindungan’ Yajurveda Memahami Teks Kata Yajña berasal dari bahasa Sansekerta, dari akar kata ”Yuj” berarti memuja, mempersembahkan, korban. Dalam kamus bahasa Sansekerta, kata 62 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Yajña diartikan upacara korban, korban, orang yang berkorban yang berhubungandengan korban Yajña. Dalam Kitab Bhagawadgita dijelasakan, Yajña artinyasuatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran untukmelaksanakan persembahan kepada Tuhan. Yajña berarti upacara persembahankorban suci. Pemujaan yang dilaksanakan dengan mempergunakan korban sucisudah barang tentu memerlukan dukungan sikap dan mental yang suci yang diperlukan sebagai perlengkapan sebuah Yajña disebut denganistilah Upakara. Upakara yang tertata dalam bentuk tertentu yang difungsikansebagai sarana memuja keagungan Tuhan disebut sesajen. Upakara dapatdiartikan memberikan pelayanan yang ramah tamah atau kebaikan hati. Dengandemikian sudah semestinya setiap upakara yang dipersembahkan hendaknyadilandasi dengan kemantapan, ketulusan dan kesucian hati, yang diwujudkandengan sikap dan prilaku ramah tamah bersumber dari hati yang hening dan suci. Tatacara atau rangkaian pelaksanaan suatu Yajña disebut Upacara. Kataupacara dalam kamus Sansekerta diartikan mendekati, kelakuan, sikap,pelaksanaan, kecukupan, pelayanan sopan santun, perhatian, penghormatan,hiasan, upacara, pengobatan. Kegiatan upacara dapat memberikan ciri-ciritersendiri bagi agama-agama tertentu dan sekaligus membedakannya denganagama-agama yang lainnya. Setiap agama memiliki tatanan tersendiri dalammelaksanakan upacaranya. Di dalam pelaksanaan upacara diharapkan terjadinyasuatu upaya untuk mendekatan diri kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa besertaprabhawanya, kepada alam lingkungannya, para Pitara, para Rsi atau Maha Rsidan manusia sebagai sesamanya. Wujud dari pendekatan itu dapat dilakukandengan berbagai bentuk persembahan maupun tata pelaksanaan sebagaimanaPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 63yang ditentukan dalam berbagai sastra yang memuat ajaran agama Hindu. Kesucian itu adalah sifat dari Tuhan Yang Maha Esa. Siapapun orangnya bila berkeinginan mendekatkan diri dan berdoa kehadapan Tuhan Yang Maha Suci, hendaknya menyucikan diri secara lahiriah dan batiniah. Secara alamiah dunia beserta isinya harus bergerak harmonis, selaras, seimbang, dan saling mendukung. Agama Hindu mengajarkan umatnya selalu hidup harmonis, seimbang, selaras, dan saling mendukung. Tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran suci Veda hanya meminta saja dari alam, memberikan kepada alam juga menjadi sebuah kewajiban dalam rangka menjaga keseimbangan alam. Katakanlah dengan bunga, kata orang bijak yang masih relevan dilakukan sepanjang zaman. Ketika memberi, tak boleh mengharapkan pengembalian, itu merupakan ajaran Veda tentang ketulus-ikhlasan. Saling memberi adalah satu-satunya cara untuk menjaga keteraturan sosial. Jangan heran apabila di masyarakat dalam setiap ada upacara keagamaan selalu saling memberikan makanan. Alam semesta ini diciptakan oleh Brahman dengan kekuatan-Nya sebagai Dewa Brahma. Isi alam yang kita nikmati untuk kesehatan lahir dan batin. Makanan yang disediakan oleh alam harus disyukuri dan dinikmati secara seimbang. Kitab suci Veda mengajarkan umat Hindu dalam menyampaikan rasa syukur dengan memakai isi alam, yaitu bunga, daun, cahaya, air, dan buah. Isi alam ini dikemas, ditata dalam aturan tertentu sehingga menjadi sesajen persembahan banten. Sesajen inilah dipakai sebagai media persembahan kepada Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Sesajen atau banten bukan makanan para dewa atau Tuhan, melainkansarana umat dalam menyampaikan dan mewujudkan rasa bakti dan syukurkepada Brahman, Sang Hyang Widhi. Di dalam ajaran suci Veda, Santi Parwaatau Bhagavadgita disebutkan, mereka yang makan sebelum memberikan Yajña,maka orang itu pantas disebut pencuri. Ajaran Veda ini mengajarkan tentang etikasopan santun, mengingat semua yang ada di dunia ini berasal dari Sang HyangWidhi, maka tentu sangat sopan apabila sebelum makan diwajibkan mengadakanpenghormatan dengan persembahan kepada pemilik makanan sesungguhnya,yaitu Sang Hyang Widhi. Dengan demikian, Yajña itu adalah korban suci yangtulus ikhlas untuk menjaga keseimbangan alam dan keteraturan sosial. Yajña berarti persembahan, pemujaan, penghormatan, dan korban adalah korban suci yang tulus iklhas tanpa pamrih. Berdasarkan sasaranyang akan diberikan Yajña, maka korban suci ini dibedakan menjadi lima jenis,yaitua. Dewa Yajña Gambar Purnama Puja Yajña jenis ini adalah persembahan Sumber Dok. Pribadi 5-1-2015suci yang dihaturkan kepada Sang HyangWidhi dengan segala Dewa Yajña dalam kesehariannya,melaksanakan puja Tri Sandya, sedangkancontoh Dewa Yajña pada hari-hari tertentuadalah melaksanakan piodalan/puja wali dipura dan lain Agama Hindu dan Budi Pekerti 65“kāòksanta karmaṇāṁ siddhiṁ yajanta iha devatāá, kṣipraṁ hi mānuṣe loke siddhir bhavati karma-jā” Terjemahannya Mereka yang menginginkan keberhasilan yang timbul dari karma, berYajña di dunia untuk para deva, karena keberhasilan manusia segera terjadi dari karma, yang lahir dari pengorbanan BG. b. Rsi Yajña Rsi Yajña adalah korban suci yang tulus ikhlas kepada para Rsi. Mengapa Yajña ini dilaksanakan, karena para Rsi sudah berjasa menuntun masyarakat dan melakukan puja surya sewana setiap hari. Para Rsi telah mendoakan keselamatan dunia alam semesta beserta isinya. Bukan itu saja, ajaran suci Veda juga pada mulanya disampaikan oleh para Rsi. Para Rsi dalam hal ini adalah orang yang disucikan oleh masyarakat. Ada yang sudah melakukan upacara dwijati disebut Pandita, dan ada yang melaksanakan upacara ekajati disebut Pinandita atau Pemangku. Umat Hindu memberikan Yajña terutama pada saat mengundang orang suci yang dimaksud untuk menghantarkan upacara Yajña yang Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13c. Pitra Yajña Korban suci jenis ini adalah bentuk rasa hormat dan terima kasih kepadapara Pitara atau leluhur karena telah berjasa ketika masih hidup melindungi setiap orang yang telah dibesarkan oleh leluhur untuk memberikanpersembahan yang terbaik secara tulus ikhlas. Ini sangat sesuai dengan ajaransuci Veda agar umat Hindu selalu saling memberi demi menjaga Manusa YajñaManusa Yajña adalah pengorbananuntuk manusia, terutama bagi mereka yangmemerlukan bantuan. Umpamanya adamusibah banjir dan tanah longsor. Banyakpengungsi yang hidup menderita. Dalamsituasi begini, umat Hindu diwajibkan untukmelakukan Manusa Yajña dengan caramemberikan sumbangan makanan, pakaian Gambar Upacara Mepandeslayak pakai, dan sebagainya. Bila perlu Manusa Yajnaterlibat langsung untuk menjadi relawan Sumber Dok. Pribadi 5-10-2014yang membantu secara demikian, memahami Manusa Yajña tidak hanya sebatas melakukanserentetan prosesi keagamaan, melainkan juga donor darah dan membantu orangmiskin juga Manusa Yajña. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 67“yeyathāmāṁ prapadyante tāṁs tathaiva bhajāmy aham, Mamavartmānuvartante manusyaá partha sarvaṡaá”. Terjemahannya Bagaimanapun jalan manusia mendekati-Ku, Aku terima wahai Arjuna. Manusia mengikuti jalan-Ku pada segala jalan Namun, Manusa Yajña dalam bentuk ritual keagamaan juga penting untuk dilaksanakan. Karena sekecil apapun sebuah Yajña dilakukan, dampaknya sangat luas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Umpamanya, kalau kita melaksanakan upacara potong gigi, maka semuanya ikut terlibat dan kena dampak. Untuk upacara Manusa Yajña, Agama Hindu mengajarkan agar dilakukan dari sejak dalam kandungan seorang ibu. Ada beberapa perbuatan yang diajarkan oleh Veda sebagai bentuk pelaksanaan dari ajaran Manusa Yajña, antara lain a. membantu orang tua, wanita atau anak-anak yang menyeberang jalan dalam kondisi lalu lintas sedang ramai; b. menjenguk dan memberikan bantuan teman yang sakit; c. melakukan bakti sosial, donor darah, dan pengobatan gratis; d. memberikan tempat duduk kita kepada orang tua, wanita atau anak- anak ketika berada di dalam kendaraan umum; e. memberikan sumbangan beras kepada orang yang tak mampu; f. membantu memberikan petunjuk jalan kepada orang yang tersesat; g. membantu fakir miskin yang sangat membutuhkan pertolongan;68 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13h. membantu teman atau siapa saja yang sedang terkena musibah bencana alam, kerusuhan atau kecelakaan lalu lintas; dani. memberikan jalan terlebih dahulu kepada mobil ambulan yang sedang membawa orang sakit. Semua perilaku ini wajib dilatih, dibiasakan, dan dikembangkan sebagaibentuk pelaksanaan Manusa Yajña. Dalam konteks ini, Manusa Yajña tidakberarti hanya melakukan upacara saja, tetapi juga termasuk membantu orang. e. Bhuta YajñaUpacara Bhuta Yajña adalah korbansuci untuk para bhuta, yaitu roh yang tidaknampak oleh mata tetapi ada di sekitar bhuta ini cenderung menjadi kekuatanyang tidak baik, suka mengganggu upacara bhuta Yajña adalah masegeh,macaru, tawur agung, panca wali bhuta Yajña adalah menetralisirkekuatan bhuta kala yang kurang baik Gambar Upacara Melasti Bhuta Yajnamenjadi kekuatan bhuta hita yang baik dan Sumber Dok. Pribadi 5-3-2013mendukung kehidupan umat manusia. Di antara sekian banyak bagian kitabsuci Veda, kitab-kitab apa sajakah sebagai sumber pelaksanaan Yajña gunamewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini?Sebelumnya kerjakanlah soal-soal uji kompetensi berikut dengan baik! Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 69Uji Kompetensi 1. Apakah yang dimaksud dengan Yajña dan jelaskanlah salah satu contoh Yajña yang sudah anda lakukan dalam kehidupan sehari- hari! 2. Sebutkan bagian-bagian dari Panca Yajña dan berikan masing-masing satu contohnya! 3. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan Upakara dan Upacara dalam Yajña? Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13B. Yajña dalam Mahabharata dan Masa Kini Perenungan ’Svar yanto nāpekṣanta, ā dyaṁ rohanti rodasi. yajñam ye vi vatodharam, savidvamso vitenire. Terjemahannya ’Para sarjana yang terkenal yang melaksanakan pengorbanan, mencapai kahyangan sorga tanpa suatu bantuan apapun. Mereka membuat jalan masuk mereka dengan mudah ke kahyangan sorga, yang menyeberangi bumi dan wilayah-pertengahan’ Yajurveda Memahami Teks Sarpayajña Pada zaman Mahabharata dikisahkan Panca Pandawa melaksanakan Yajña Sarpa yang sangat besar dan dihadiri oleh seluruh rakyat dan undangan dari raja- raja terhormat dari negeri tetangga. Bukan itu saja, undangan juga datang dari para pertapa suci yang berasal dari hutan atau gunung. Tidak dapat dilukiskan betapa meriahnya pelaksanaan upacara besar yang mengambil tingkatan utamaning Agama Hindu dan Budi Pekerti 71Menjelang puncak pelaksanaan Yajña, datanglah seorang Brahmana sucidari hutan ikut memberikan doa-restu dan menjadi saksi atas pelaksanaanupacara yang besar itu. Seperti biasanya, setiap tamu yang hadir dihidangkan berbagai macam makanan yang lezat-lezat dalam jumlah yang tidak terhingga. Begitu juga Brahmana Utama ini diberikan suguhan makanan yang enak-enak. Setelah melalui perjalanan yang sangat jauh dari gunung ke ibu kota Hastinapura, Brahmana Utama ini sangat lapar dan pakaiannya mulai terlihat kotor. Begitu dihidangkan makanan oleh para dayang kerajaan, Sang Brahmana Utama Gambar D. Drauvadi vs langsung melahap hidangan tersebut dengan Dusasana Mahabharata cepat bagaikan orang yang tidak pernah menemukan makanan. Bersamaan dengan ituSumber 22-12-2014melintaslah Dewi Drupadi yang tidak lain adalah penyelenggara Yajña besartersebut. Begitu melihat cara sang Brahmana Utama menyantap makanan secaratergesa-gesa, berkomentarlah Drupadi sambil mencela. “Kasihan BrahmanaUtama itu, seperti tidak pernah melihat makanan, cara makannya tergesa-gesa,”kata Drupadi dengan nada mengejek. Walaupun jarak antara Dewi Drupadimencela Sang Brahmana Utama cukup jauh, karena kesaktian dari Brahmana ini,maka apa yang diucapkan oleh Drupadi didengarkannya secara jelas. SangBrahmana Utama diam, tetapi batinnya kecewa. Drupadi pun melupakanperistiwa Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Di dalam ajaran agama Hindu, diajarkan bahwa apabila kita melakukantindakan mencela, maka pahalanya akan dicela dan dihinakan. Terlebih lagiapabila mencela seorang Brahmana Utama, pahalanya bisa kisah berikutnya, Dewi Drupadi mendapatkan penghinaan yang luarbiasa dari saudara iparnya yang tidak lain adalah Duryadana dan hadapan Maha Raja Drestarata, Rsi Bisma, Begawan Drona, Kripacarya,dan Perdana Menteri Widura serta disaksikan oleh para menteri lainnya, DewiDrupadi dirobek pakaiannya oleh Dursasana atas perintah Pangeran biadab merendahkan kehormatan wanita dengan melepaskan pakaiandi depan umum, berdampak pada kehancuran bagi negerinya para penghinaan terhadap Drupadi adalah pahala dari perbuatannya yangmencela Brahmana Utama ketika menikmati hidangan. Dewi Drupadi tidak bisa ditelanjangi oleh Dursasana, karena dibantu olehKrisna dengan memberikan kain secara ajaib yang tidak bisa habis sampaiadiknya Duryodana kelelahan lalu jatuh pingsan. Krisna membantu Drupadikarena Drupadi pernah berkarma baik dengan cara membalut jarinya Krisnayang terkena Panah Cakra setelah membunuh Supala. Pesan moral dari cerita iniadalah, kalau melaksanakan Yajña harus tulus ikhlas, tidak boleh mencela dantidak boleh ragu-ragu. Ketentuan apakah yang patut dipenuhi oleh seseoranguntuk dapat melaksanakan yajña guna mewujudkan kesejahteraan dankebahagiaan hidup dalam kehidupan ini? Sebelumnya kerjakanlah soal-soal ujikompetensi berikut dengan baik!Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 73Uji Kompetensi 1. Makna apa yang dapat dipetik dari pelaksanaan Yajña dalam cerita Mahabarata? 2. Coba ceritakan kembali sekilas tentang pelaksanaan Yajña dalam cerita Mahabharata! 3. Rangkumlah cerita tersebut di atas dan berikanlah komentar-mu bagaimana mempersembahkan yajña agar berhasil! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Anda di Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13C. Syarat-syarat dan Aturan dalam Pelaksanaan Yajña Perenungan Soma rārandhi no hṛdhi gāvo na yavaseṣv ā, marya iva sva okye. Terjemahannya Tuhan Yang Maha Pengasih, semoga Engkau berkenan bersthana pada hati nurani kami tubuh kami sebagai pura, seperti halnya anak-anak sapi yang merumput di padang subur, seperti pula seorang gadis di rumahnya sendiri’ Rg Veda I. 91. 13. Memahami Teks Melaksanakan Yajña bagi umat Hindu adalah wajib hukumnya. Segala sesuatu yang dilaksanakannya tanpa dilAndasi oleh Yajña adalah sia-sia. Bagaimana agar semua yang kita laksanakan ini dapat bermanfaat dan bekualitas, kitab Bhagawadgita menyebutkan sebagai berikut Aphalàkàòkṣibhir yajòo vidhi-dṛṣþo ya ijyate, yaṣþavyam eveti manaá samàdhàya sa sàttvikaáPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 75Terjemahannya Yajña menurut petunjuk kitab-kitab suci, yang dilakukan oleh orang tanpa mengharap pahala dan percaya sepenuhnya bahwa upacara ini sebagai tugas kewajiban, adalah sattvika BG. Abhisandhāya tu phalaṁ danbhārtham api çaiva yat, ijyate bharata-ṡrestha taṁ viddhi rājasam. Terjemahannya Tetapi persembahan yang dilakukan dengan mengharap balasan, dan semata-mata untuk kemegahan belaka, ketahuilah, wahai Arjuna, Yajña itu adalah bersifat rajas BG. Vidhi-hinam asṛṣtānnaṁ mantra-hìnam adakṣiṇam, ṡraddhā-virahitaṁ yajñaṁ tāmasaṁ paricakṣate. Terjemahannya Dikatakan bahwa, Yajña yang dilakukan tanpa aturan bertentangan, di mana makanan tidak dihidangkan, tanpa mantra dan sedekah serta tanpa keyakinan dinamakan tamas BG. Agar pelaksanaan Yajña lebih efisien, maka syarat pelaksanaan Yajña perlu mendapat perhatian, yaitu76 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13a. Sastra, Yajña harus berdasarkan Veda b. Sraddha, Yajña harus dengan keyakinan c. Lascarya, keikhlasan menjadi dasar utama Yajña d. Daksina, memberikan dana kepada pandita e. Mantra, puja, dan gita, wajib ada pandita atau pinandita f. Nasmuta atau tidak untuk pamer, jangan sampai melaksanakan Yajña hanya untuk menunjukkan kesuksesan dan kekayaan dan g. Anna Sevanam, yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cara mengundang untuk makan bersama. Menurut Bhagavadaita XVII. 11, 12, dan 13 menyebutkan ada tiga kualitasYajña itu, yaknia. Satwika Yajña Satwika Yajña adalah kebalikan dari Tamasika Yajña dan Rajasana Yajñabila didasarkan penjelasan Bhagawara Gita tersebut di atas. Satwika Yajña adalahYajña yang dilaksanakan sudah memenuhi syarat-syarat yang telah yang dimaksud, antara lain 1. Yajña harus berdasarkan sastra. Tidak boleh melaksanakan Yajña sembarangan, apalagi di dasarkan pada keinginan diri sendiri karena mempunyai uang banyak. Yajña harus melalui perhitungan hari baik dan buruk, Yajña harus berdasarkan sastra dan tradisi yang hidup dan berkembang di Agama Hindu dan Budi Pekerti 772. Yajña harus didasarkan keikhlasan. Jangan sampai melaksanakan Yajñaragu-ragu. Berusaha berhemat pun dilarang di dalam melaksanakan Yajña. Hal ini mengingat arti Yajña itu adalah pengorbanan suci yang tulus ikhlas. Sang Yajamana atau penyelenggara Yajña tidak boleh kikir dan mengambil keuntungan dari kegiatan Yajña. Apabila dilakukan, maka kualitasnya bukan lagi sattwika namanya. 3. Yajña harus menghadirkan Sulinggih yang disesuaikan dengan besar kecilnya Yajña. KalauGambar Persembahan Canang Yajñanya besar, maka sebaiknya menghadirkanSumber Dok. Pribadi 3-4-2015 seorang Sulinggih Dwijati atau Pandita. Tetapikalau Yajñanya kecil, cukup dipuput oleh seorang Pemangku atauPinandita Dalam setiap upacara Yajña, Sang Yajamana harus mengeluarkandaksina. Daksina adalah dana uang kepada Sulinggih atau Pinanditayang muput Yajña. Jangan sampai tidak melakukan itu, karena daksinaadalah bentuk dari Rsi Yajña dalam Panca Yajña juga sebaiknya menghadirkan suara genta, gong atau mungkinDharmagita. Hal ini juga disesuaikan dengan besar kecilnya biaya untuk melaksanakan Yajña tidak besar, maka suara gongatau Dharmagita boleh Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13b. Rajasika Yajña Yajña yang dilakukan dengan penuh harapan akan hasilnya dan dilakukanuntuk pamer saja. Rajasika Yajña adalah kualitas Yajña yang relatif lebih semua persyaratan dalam sattwika Yajña sudah terpenuhi, namunapabila Sang Yajamana atau yang menyelenggarakan Yajña ada niat untukmemperlihatkan kekayaan dan kesuksesannya, maka nilai Yajña itu menjadirendah. Dalam Siwa Purana dijelaskan bahwa seorang Dewa Kuwera, Dewa Siwauntuk menghadiri dan memberkahi Yajña yang akan dilaksanakannya. DewaSiwa mengetahui bahwa tujuan utama mengundang-Nya hanyalah untukmemamerkan jumlah kekayaan, kesetiaan rakyat, dan kekuasaannya. Mengerti akan niat tersebut, raja pun mengundang Dewa Siwa, maka padahari yang telah ditentukan, Dewa Siwa tidak mau datang, tetapi mengirimputranya yang bernama Dewa Gana untuk mewakili-Nya menghadiri undanganRaja itu. Dengan diiringi banyak prajurit, berangkatlah Dewa Gana ke tempatupacara. Upacaranya sangat mewah, semua raja tetangga diundang, seluruhrakyat ikut memberikan dukungan. Dewa Gana diajak berkeliling istana oleh raja sambil menunjukkankekayaannya berupa emas, perak, dan berlian yang jumlahnya bangga, raja menyampaikan jumlah emas dan berliannya. Sementararakyat dari kerajaan ini masih hidup miskin karena kurang diperhatikan oleh rajadan pajaknya selalu dipungut oleh Raja. Mengetahui hal tersebut, Dewa Gana ingin memberikan pelajaran kepadaSang Raja. Ketika sampai pada acara menikmati suguhan makanan dan minuman,Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 79maka Dewa Gana menghabiskan seluruh makanan yang ada. Bukan itu saja, seluruh perabotan berupa piring emas dan lain sebagainya semua dihabiskan oleh Dewa Gana. Raja menjadi sangat bingung sementara Dewa Gana terus meminta makan. Apabila tidak diberikan, Dewa Gana mengancam akan memakan semua kekayaan dari Sang Raja. Khawatir kekayaannya habis dimakan Dawa Gana, lalu Raja ini kembali menghadap Dewa Siwa dan mohon ampun. Lalu diberikan petunjuk dan nasihat agar tidak sombong karena kekayaan dan membagikan seluruh kekayaan itu kepada seluruh rakyat secara adil. Kalau menyanggupi, barulah Dewa Gana menghentikan aksinya minta makan terus kepada Raja. Dengan terpaksa Raja yang sombong ini menuruti nasihat Dewa Siwa yang menyebabkan kembali baiknya Dewa Gana. Pesan moral yang disampaikan cerita ini adalah, janganlah melaksanakan Yajña berdasarkan niat untuk memamerkan kekayaan. Selain membuat para undangan kurang nyaman, juga nilai kualitas Yajña tersebut menjadi lebih rendah. c. Tamasika Yajña Yajña yang dilakukan tanpa mengindahkan petunjuk-petunjuk sastranya, tanpa mantra, tanpa ada kidung suci, tanpa ada daksina, tanpa didasari oleh kepercayaan. Tamasika Yajña adalah Yajña yang dilaksanakan dengan motivasi agar mendapatkan untung. Kegiatan semacam ini sering dilakukan sehingga dibuat Panitia Yajña dan diajukan proposal untuk melaksanakan upacara Yajña dengan biaya yang sangat tinggi. Akhirnya Yajña jadi berantakan karena Panitia banyak mencari Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Bahkan setelah Yajña dilaksanakan, masyarakat mempunyai hutang disana-sini. Yajña semacam ini sebaiknya jangan dilakukan karena sangat tidakmendidik. Bagaimana pelaksanaan Yajña menurut Kitab Mahabharata dalamusaha mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini?Sebelumnya kerjakanlah soal-soal uji kompetensi berikut dengan baik!Uji Kompetensi 1. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat yang wajib dipedomani dalam melaksanakan Yajña! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Anda di rumah. 2. Sebutkan tiga kualitas Yajña yang Anda ketahui! 3. Diantara kualitas yajna yang ada yang manakah sudah dilaksanakan oleh masyarakat lingkungan sekitar Anda? Jelaskanlah! 4. Amatilah lingkungan sekitar Anda, kualitas yajna yang manakah yang paling sering dilaksanakan? Diskusikanlah dengan orag tua Anda, kemudian buatlah laporannya masing-masing!Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 81D. Mempraktikan Yajña Menurut Kitab Mahabharata dalam Kehidupan Perenungan Ya indra sasty-avrato anuṣvāpam-adevayuá, svaiá sa evair mumurat poṣyam rayiṁ sanutar dhei taṁ tataá. Terjemahannya Tuhan Yang Maha Yang Maha Esa, orang yang tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah lamban dan mengantuk, mati oleh perbuatannya sendiri. Berikanlah semua kekayaan yang dikumpulkan oleh orang semacam itu, kepada orang lain’ Rg Veda VIII. 97. 3. Memahami Teks Beryajña bagi umat Hindu adalah wajib hukumnya walau bagaimana dan dimanapun mereka berada. Sesuatu yang dilaksanakannya dengan dilandasi oleh Yajña adalah utama. Bagaimana agar semua yang kita laksanakan ini dapat bermanfaat dan bekualitas-utama, mendekatlah kepada- Nya dengan tali kasih karena sesungguhnya Gambar Mempersiapkan Upakara Yajna Sumber Dok. Pribadi 3-4-2014 82 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Tuhan adalah Maha pengasih. Kitab Bhagawadgita menjelaskan sebagai berikut’Ye tu dharmyāmṛtam idaṁ yathoktaṁ paryupāsate,sraddadhānā mat-paramā bhaktās te ’tiva me priyāá’Terjemahannya Sesungguhnya ia yang melaksanakan ajaran dharma yang telah diturunkandengan penuh keyakinan, dan menjadikan Aku sebagai tujuan, penganut inilahyang paling Ku-kasihi, karena mereka sangat kasih pada-Ku Bhagawadgita Kasih-sayang adalah sikap yang utama bagi yang melaksanakan. Denganmembiasakan hidup selalu bersahabat sesama mahkluk, terbebas dari keakuandan keangkuhan, sama dalam suka dan duka serta pemberi maaf. Orang-orangterkasih selalu puas dan mantap dalam mengendalikan diri, berkeyakinanyang teguh, terbebas dari kesenangan, kemarahan, dan kebingungan. Dia yangtidak mengharapkan apapun, murni dan giat, tidak terusik dan ia yang tidakmemiliki pamrih apapun. Demikian juga orang-orang terkasih adalah merekayang terbebas dari pujian dan makian, pendiam dan puas dengan apapun yangdialaminya. Persembahan apapun yang dilaksanakan oleh seseorang kepada-Nya dapat diterima, karena beliau bersifat Agama Hindu dan Budi Pekerti 83Daksina dan Pemimpin YajñaMendengar kata daksina, dalam benak orang Hindu “Bali” yang awammaka terbayang dengan salah satu bentuk jejahitan yang berbentuk serobongsilinder terbuat dari daun kelapa yang sudah tua, dan isinya berupa beras, uang,kelapa, telur itik dan perlengkapan lainnya. Daksina adalah sesajen yang dibuatuntuk tujuan kesaksian spiritual. Daksina adalah lambang Hyang Guru DewaSiwa dan karena itu digunakan sebagai saksi kata daksina secara umumadalah suatu penghormatan dalam bentukupacara dan harta benda atau uang kepadapendeta/pemimpin upacara. Penghormatanini haruslah dihaturkan secara tulus ini sangat penting dan bahkanmerupakan salah satu syarat mutlak agarYajña yang diselenggarakan berkualitassatwika yadnya. Selanjutnya tentang Gambar Persembahan Aswamedhapentingnya daksina dalam Yajña, dikisahkan Sumber Dok. berikut 3-5-2013Setelah perang Bharatayuda usai, Sri Krishna menganjurkan kepadaPandawa untuk menyelenggarakan upacara Yajña yang disebut Aswamedhayadnya. Upacara korban kuda itu berfungsi untuk menyucikan secara ritual danspiritual negara Hastinapura dan Indraprastha karena dipandang leteh kotorakibat perang besar berkecamuk. Di samping itu juga bertujuan agar rakyatPandawa tidak diliputi rasa angkuh dan sombong akibat menang Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Atas anjuran Sri Krishna, di bawah pimpinan Raja Dharmawangsa,Pandawa melaksanakan Aswamedha Yajña itu. Sri Krishna berpesan agar Yajñayang besar itu tidak perlu dipimpin oleh pendeta agung kerajaan tetapi cukupdipimpin oleh seorang pendeta pertapa dari keturunan warna sudra yang tinggaldi hutan. Pandawa begitu taat kepada segala nasihat Sri Krishna, Dharmawangsamengutus patihnya ke tengah hutan untuk mencari pendeta pertapa keturunanwarna sudra. Setelah menemui pertapa yang dicari, patih itu menghaturkan sembahnya,“Sudilah kiranya Anda memimpin upacara agama yang benama AswamedhaYajña, wahai pendeta yang suci”. Mendengar permohonan patih itu, sang pendetayang sangat sederhana lalu menjawab, “Atas pilihan Prabhu Yudhistira kepadasaya seorang pertapa untuk memimpin Yajña itu saya ucapkan terima kali ini saya tidak bersedia untuk memimpin upacara tersebut. Nantiandaikata kita panjang umur, saya bersedia memimpin upacara AswamedhaYajña yang diselenggarakan oleh Prabhu Yudistira yang keseratus kali. Mendengar jawaban itu, sang utusan terperanjat kaget luar biasa. Ia langsungmohon pamit dan segera melaporkan segala sesuatunya kepada Raja. Kejadianini kemudian diteruskan kepada Sri Krishna. Setelah mendengar laporan itu, SriKrishna bertanya, siapa yang disuruh untuk menghadap pendeta, Dharmawangsamenjawab “Yang saya tugaskan menghadap pendeta adalah patih kerajaan”. SriKrishna menjelaskan, upacara yang dapat dilangsungkan bukanlah atas namasang Patih, tetapi atas nama sang Raja. Karena itu tidaklah pantas kalau oranglain yang memohon kepada Pendeta. Setidak-tidaknya Permaisuri Raja yangharus datang kepada pendeta. Kalau permaisuri yang datang, sangatlah tepatPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 85karena dalam pelaksanaan upacara agama, peranan wanita lebih menonjoldibandingkan laki-laki. Upacara agama bertujuan untuk membangkitkan premaatau kasih sayang, dalam hal ini yang paling tepat adalah Awatara Wisnu itu selalu dituruti oleh Pandawa. Dharmawangsalalu memohon sang permaisuri untuk mengemban tugas menghadap pendeta ditengah hutan. Tanpa mengenakan busana mewah, Dewi Drupadi dengan beberapairingan menghadap sang pendeta. Dengan penuh hormat memakai bahasa yanglemah lembut Drupadi menyampaikan maksudnya kepada pendeta. Di luardugaan, pendeta itu bersedia untuk memimpin upacara yang agung itu. Pendetaitu kemudian dijemput sebagaimana tatakrama yang berlaku. Drupadimenyuguhkan makanan dan minuman ala kota kepada pendeta. Karena tidakperah hidup dan bergaul di kota, sang Pendeta menikmati hidangan tersebutmenurut kebiasaan di hutan yang jauh dengan etika di kota. Pendeta kemudian segera memimpin upacara. Ciri-ciri upacara itu sukses menurut Sri Krishna adalah apabila turun hujan bunga dan terdengar suara genta dari langit. Nah, ternyata setelah upacara dilangsungkan tidak ada suara genta maupun hujan bunga dari langit. Terhadap pertanyaan Darmawangsa, Sri Krishna menjelaskan bahwa tampaknya tidak ada “daksina” untuk dipersembahkan kepada Gambar Sikap Tulus pendeta. Kalau upacara agama tidak disertai Umatdi Pura Besakih dengan daksina untuk pendeta, berarti upacaraSumber Dok. https//www. 3-4-201386 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13itu menjadi milik pendeta. Dengan demikian yang menyelenggarakan upacaraberarti gagal melangsungkan Yajña. Gagal atau suksesnya Yajña ditentukan pulaoleh sikap yang beryajña. Kalau sikapnya tidak baik atau tidak tulus menerimapendeta sebagai pemimpin upacara, maka gagalah upacara itu. Sikap danperlakuan kepada pendeta yang penuh hormat dan bhakti merupakan salah satusyarat yang menyebabkan upacara sukses. Setelah mendengar wejangan itu, Drupadi segera menyiapkan Daksina untukpendeta. Setelah pendeta mendapat persembahan Daksina, tidak ada juga suaragenta dan hujan bunga dari langit. Melihat kejadian itu, Sri Krishna memastikanbahwa di antara penyelenggara yajna ada yang bersikap tidak baik kepadapendeta. Atas wejangan Sri Krishna itu, Drupadi secara jujur mengakui bahwaia telah mentertawakan Sang Pendeta pemimpin yajñanya walaupun dalam hati,yaitu pada saat pendeta menikmati hidangan tadi. Memang dalam agama Hindu,Pendeta mendapat kedudukan yang paling terhormat bahkan dipandang sebagaiperwujudan Dewa. Karena itu akan sangat fatal akibatnya kalau ada yangbersikap tidak sopan kepada pendeta. Beberapa saat kemudian setelah Drupadiberdatang sembah dan mohon maaf kepada pendeta, jatuhlah hujan bunga darilangit dan disertai suara genta yang nyaring membahana. lni pertanda YajñaAswamedha itu sukses. Demikianlah, betapa pentingnya kehadiran “Daksina”yang dipersembahkan oleh yang berYajña kepada pendeta pemimpin Yajña dalamupacara Yajña. Bagaimana Yajña yang dipersembahkan oleh umat sedharmadapat meningkatkan kesejahtraan Jagadhita dan kebahagiaan hidup Mokshadalam kehidupan ini? Sebelumnya kerjakanlah soal-soal uji kompetensi berikutdengan baik!Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 87Uji kompetensi 1. Bagaimanakah praktik pelaksanaan Yajña menurut kitab Mahabharata bila dikaitkan dengan kehidupan beragama Hindu di tanah air kita? Jelaskanlah! 2. Apakah yang ketahui tentang “daksina” terkait dengan kehidupan beragama Hindu di lingkungan sekitar Kamu? Jelaskanlah! 3. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab II Yajña dalam Mahabharata materi pembelajaran ini sesuai petunjuk khusus dari Bapak/Ibu guru yang mengajar! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. 4. Amatilah gambar berikut ini, buatlah deskripsinya! Gambar Puja Yajña Sumber Dok. Pribadi 15-4-201288 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13BAB MokshaIII Brahma-bhūtaá prasannātmā, na úocati na kānkûati, samaá sarveûu bhūteûu, mad-bhaktiý labhate Setelah menjadi satu dengan Brahmanjiwanya tentram, tiada duka tiada nafsu-birahi, memandang semua makhluk-insanisama, ia mencapai pengabdian kepada-Kuyang tertinggi Bhagawadgita, Gambar Perjalanan Hidup Manusia Sumber ; http//unikahidha. 11-7-2013 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 89Banyak orang yang lahir dan hidup di dunia ini me- rindukan agar dapat hidup sejahtera dan bahagia Moksha, apa dan bagaimanakah semuanya itu dapat diwujudkan? Renungkanlah bait sloka tersebut di atas!A. Ajaran Moksha Perenungan “Semua yang ada ini berasal dari yang satu, setelah banyak menurut waktu, keadaan, dan tempatnya kembali menuju yang satu”. Apakah yang perlu diketahui oleh seseorang untuk dapat mewujudkan Moksha dalam hidup ini? Diskusikanlah dengan teman sekitar, dan atau orang tuamu masing-masing di saat sedang berkumpul di rumah. Buatlah catatan dari hasil diskusi yang anda lakukan, untuk dapat dipakai bahan diskusi di kelas, lakukanlah! Dalam agama Hindu, kita diajarkan Lima prinsip keyakinan yang disebut Panca Sraddha yaitu meliputi keyakinan tentang adanya Brahman, Atman, Karma Pala, Punarbhawa, dan 201325 menjelaskan bahwa Panca Sraddha adalah dasar untuk mencapai tujuan kehidupan tertinggi. Kepercayaan terhadap Moksha yang menjadi tujuan puncak paramartha agama Hindu 90 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13menegaskan bahwa Hindu senantiasa menyelaraskan antara dasar dan Hindu merumuskan empat tujuan hidup yang disebut Catur Purushàrtha,yaitu dharma kebenaran, artha kesejahteraan, kama keinginan/kenikmatanduniawi, dan Moksha kebebasan sejati. Moksha berasal dari bahasa Sanskerta,dari akar kata muc yang berarti membebaskan atau melepaskan. Moksha berartikelepasan, kebebasan Semadi Astra, dkk, 19821983. Dari pemahaman istilah,kata Moksha dapat disamakan dengan nirwana, nisreyasa atau adalah alamnya Brahman yang sangat gaib dan berada di luar bataspikiran manusia. Moksha bisa disamakan dengan Nirguna Brahman. Tidak adabahasa manusia yang dapat menjelaskan bagaimana sesungguhnya alam Mokshaitu. Moksha hanya dapat dirasakan oleh orang yang dapat mencapainya. AlamMoksha bukan sesuatu yang bersifat khayal, tetapi suatu yang benar-benar ada,karena demikian dikatakan oleh ajaran kebenaran agama. Moksha adalahkepercayaan tentang adanya kebebasan yaitu bersatunya antara Atman denganBrahman. Moksha dapat juga disebut dengan Mukti artinya mencapai kebebasanjiwatman atau kebahagian rohani yang langgeng. Bila seseorang sudahmengalami Moksha dia akan bebas dari ikatan keduniawian, bebas dari hukumkarma dan bebas dari penjelmaan kembali reinkarnasi serta dapat mengalamiatau mewujudkan Sat, Cit, Ananda kebenaran, kesadaran, kebahagian. KamusBesar Bahasa Indonesia menjelaskan, Moksha tingkatan hidup lepas dari ikatankeduniawian; kelepasan; bebas dari penjelmaan kembali Tim, 2001752. Adapun yang dimaksud dengan kebebasan dalam pengertian Moksha ialahterlepasnya Atman dari ikatan maya, sehingga menyatu dengan Brahman. BagiPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 91orang yang telah mencapai Moksha berarti mereka telah mencapai alam Sat cit ananda. Sat cit ananda berarti kebahagiaan yang tertinggi. Setiap orang pada hakikatnya dapat mencapai Moksha, asal mereka mengikuti dengan tekun jalan yang ditunjuk oleh agama. Moksha itu dapat dicapai di dunia ini artinya semasih kita hidup, dan dapat pula dicapai setelah hidup ini berakhir. Seseorang yang menyadari akan hal itu, maka yang bersangkutan akan berupaya untuk menumbuh-kembangkan dalam dirinya usaha untuk melepaskan diri yang sejati dari keterikatan itu. Upaya dan usaha melepaskan diri secara sadar inilah dapat mengantarkan manusia menuju Moksha. Ketidak-sadaran dengan keterikatan dapat menumbuhkan penderitaan yang berkepanjangan. Agama mengajarkan ada banyak usaha yang dapat ditempuh untuk mewujudkan semuanya itu. Di antara usaha-usaha itu antara lain; dengan berperilaku yang baik, berdana-punya, berYajña, dan tirthayatra. Usaha itu dapat dilakukan secara bertahap dan didasari dengan niat yang baik dan suci. Dengan demikian seseorang dapat terlepaskan dari keterikatan duniawi. Umat Hindu percaya akan dapat membebaskan dirinya pikiran dan perasaannya dari ikatan keduniawian, pengaruh suka dan duka yang muncul dari tri guna serta dapat mencapai kelepasan itu. Kitab suci Bhagavadgita menjelaskan sebagai berikut “Yadā sattve pravåddhe tu, pralayaý yāti deha-bhåit, tadottama-vidāý lokàn, amalān pratipadyate”.92 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13Terjemahan Apabila sattva berkuasa di kala penghuni-badan bertemu dengankematian, maka ia mencapai dunia suci tempat mereka, para yang mengetahuiBhagavadgita XIV. 14. Renungkanlah Makna sloka di atas bila ingin mencapai alam Moksha,Buatlah narasinya sesuai petunjuk Bapak/Ibu guru yang mengajar di kelasmu! Membebaskan diri dari pengaruh tri guna adalah usaha yang sangat berat,tetapi pasti dapat dilakukan dengan mendasarkan diri pada disiplin. Penghayatandan pengamalan semua bentuk ajaran agama dalam hidup ini merupakan wujudkongkret dari pengamalan sabda Tuhan yang ada dalam pustaka dan kerja sebagaimana mestinya guna mewujudkan bhakti kita kepadaTuhan. Tanamkanlah keyakinan pada diri kita bahwa segala sesuatu berawal danberakhir pada Tuhan. Segala sesuatu tidak mungkin akan terjadi tanpa Beliauberperan di dalamnya. Setiap makhluk akan dapat mencapai Moksha, hanya sajaproses yang dilalui satu sama lain berbeda. Ada yang cepat dan ada pula yanglambat dan sebagainya. Bila seseorang dapat mengurangi sifat egoisnya terhadapsesuatu dan mengarahkan pikiran dan perasaannya pada Tuhan/Ida Sang HyangWidhi, maka secara perlahan-lahan dan pasti dapat menyatu dengan dan laksanakanlah makna sloka berikut ini dengan sukhe sañjayati,rajaá karmani bhārata,Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 93 1 Cara Melakukan Gerakan Meroda. Sesudah kekuatan lengan dan kaki sudah terlatih, maka gerakan meroda ini sudah bisa dilakukan. Beberapa langkah untuk melakukan gerakan meroda bisa anda lihat berikut ini. Awali gerakan dengan berdiri tegak dan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan direntangkan lurus ke atas membentuk huruf "V

Pengertian Yoga, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Yoga Terlengkap – Secara etimologi, yoga berasal dari bahasa sansakerta kuno yaitu yuj yang berarti union atau penyatuan diri. Yoga memiliki tiga arti berbeda yaitu penyerapan samadhi yujyate, menghubungkan yunakti dan pengendalian yojyanti. Pengertian yoga adalah suatu ilmu yang menjelaskan keterkaitan antara fsik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai sistem kesehatan menyeluruh Holistik yang terbentuk dari kebudayaan India Kuno. Yoga pertama kali diperkenalkan oleh seorang tokoh legenda India yang hidup sekitar tahun 200-500 SM bernama Patanjali dalam buku Yoga Sutras. Yoga merupakan penyatuan antara jiwa spiritual dengan jiwa universal atau pembatasan pikiran yang selalu bergerak atau suatu sistem yang sistematis dalam melakukan latihan rohani untuk mencapai ketenangan batin dan melakukan latihan fisik untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani sehingga disebut Jiwan Mukti. Tujuan Yoga adalah perluasan kesadaran manusia hingga sebegitu jauh sehingga bisa disamakan dengan kesadaran alam semesta. Hal tersebut harus dicapai dengan realisasi prinsip spiritual dalam tubuh kita, ada prinsip fisik dan mental dan sebenarnya merupakan kepribadian diri kita sendiri yang abadi dan benar. Manfaat Yoga Menurut Sindhu 201434, manfaat yoga jika dilakukan secara rutin dan teratur, yaitu Meningkatkan fungsi kerja kelenjar endokrin hormonal di dalam tubuh. Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh sel tubuh dan otak. Membentuk postur tubuh yang lebih tegap, serta otot yang lebih lentur dan kuat. Meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas. Membuang racun dari dalam tubuh detoksifikasi. Meremajakan sel tubuh dan memperlambat penuaan. Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung. Mengurangi ketegangan tubuh, pikiran, dan mental, serta membuatnya lebih kuat saat menghadapi stres. Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang mendalam. Meningkatkan kesadaran pada lingkungan. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berpikir positif. Jenis-Jenis Yoga Menurut Giri 2006, berdasarkan sastra agama Hindu yoga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu Hatha Yoga Hatha Yoga adalah jenis yoga dengan sistem pelatihan menggunakan berbagai teknik membentuk sikap tubuh asana disertai dengan teknik pernapasan pranayama guna mencapai keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda di dalam tubuh, seperti tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah, tubuh bagian kiri dan tubuh bagian kanan, tarikan napas dan hembusan napas, energi positif dan energi negatif dan sebagainya. Bhakti Yoga Bhakti yoga adalah jenis yoga memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi berhasil menerapkannya, maka ia akan bisa melihat kelebihan orang lain dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan. Raja Yoga Raja Yoga adalah jenis yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar yoga sutra. Jnana Yoga Jnana Yoga adalah jenis yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan pengetahuan. Teknik yoga ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang bisa menerima semua filosofi dan agama. Karma Yoga Karma Yoga adalah jenis yoga yang mempercayai adanya reinkarnasi. Yoga ini akan membuat agar menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku saat ini akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang. Tantra Yoga Tantra Yoga adalah jenis yoga yang sedikit berbeda dengan yoga lain, bahkan ada yang menganggap yoga ini mirip dengan ilmu sihir. Teknik yoga ini terdiri atas kebenaran kebenaran dan hal yang mistik mantra. Tujuan teknik yoga ini yaitu agar bisa menghargai pelajaran dan pengalaman hidup. Menurut Somvir 2006, jenis yoga diantaranya yaitu Ananda Yoga Ananda yoga adalah jenis yoga terfokus pada postur lembut yang dirancang untuk memindahkan energi ke otak dan mempersiapkan tubuh untuk meditasi. Ananda Yoga fokus pada keselarasan tubuh yang tepat dan pernapasan dikendalikan. Iyengar Yoga Iyengar Yoga adalah jenis yoga yang lebih mengutamakan penyusunan gerakan yang sempurna lewat teknik alignment atau kesejajaran pada presisi yang tinggi untuk mencapai manfaat yang maksimal bagi kesehatan. Kundalini Yoga Kundalini Yoga adalah jenis yoga menggabungkan gerakan yang repetisi, latihan pernapasan, nyanyian puji-pujian, serta , meditasi untik membangun energi spiritual yang konon berbaring di dasar tubuh manusia atau lantai panggul manusia. Bikram Yoga Latihan yoga ini dilakukan di dalam ruangan yang dipanaskan antara 36-42 derajat celsius untuk menstimulasi tubuh mengeluarkan toksin melalui keringat dan membantu meregangkan tubuh lebih jauh. Setiap latihan terdiri dari dua teknik pranayama dan 24 jenis asana. Ashtanga Yoga Ashtanga Yoga adalah nama yang diberikan pada sistem yoga yang diajarkan oleh Sri K. Pattabhi Jois. Gaya yoga ini menuntut kekuatan fisik karena melibatkan sinkronisasi bernapas dengan seri progresif. Ashtanga yoga bisa membantu memperbaiki sirkulasi, fleksibilitas, stamina, cahaya kebatinan yang kuat dan pikiran yang tenang. Jivamukti Yoga Jivamukti yoga dikembangkan pada tahun 1986 oleh Sharon Gannon dan David Life. Metode yoga Jivamukti mengungkapkan aspek spiritual dan etika praktek yoga. Jivamukti Yoga merupakan bentuk asana yang kuat dengan penekanan pada studi agama, nyanyian sansekerta, vegetarian, non-kekerasan, meditasi, pengabdian kepada tuhan. Sivananda Yoga Jenis yoga ini cocok bagi yang menginginkan latihan yoga yang mencakup gerakan fisik dan bakti yoga atau yoga yang mengutamakan pembaktian. Setiap latihan mencakup latihan pranayamna, asana, dan relaksasi. Kripalu Yoga Kripalu yoga adalah jenis yoga yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran. Menekankan kesadaran napas, pergerakan dan kelurusan, kripalu merupakan tanda jasa kebijaksanaan menyangkut badan tersebut. Meditation Yoga Meditasi yoga adalah jenis yoga yang dilakukan dengan relaksasi yang melibatkan pengosongkan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam kehidupan sehari-hari. Prenatal Yoga Prenatal Yoga adalah henis yoga khusus untuk kehamilan dengan teknik dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang di kandungnya. Viniyoga Viniyoga adalah yoga yang digunakan sebagai praktek terapi untuk orang yang menderita cedera atau pasca operasi. Viniyoga memiliki gerakan yang lembut, penyembuhan disesuaikan dengan jenis tubuh tiap orang dan kebutuhan saat mereka tumbuh dan berubah. Acro Yoga Acro yoga adalah jenis yoga yang mana setiap gerakan yang di lakukan mengandung unsur akrobatik. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Yoga, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Yoga Terlengkap . Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca

. 140 279 188 296 179 64 450 160

coba sebutkan dan jelaskan sikap sikap dalam pelaksanaan yoga