Bupatiberharap kepada Sekda Aceh Utara agar anak yatim yang mengungsi disini untuk diperhatikan, Bupati juga mengecek kelengkapan lainnya. Pria yang akrab disapa dengan sebutan nama Cek Mad itu sangat mengapresiasi Ormas Gemantara yang selama ini telah membantu masyarakat, apalgi dalam hal mengevakuasi anak-anak yatim tersebut yang berada di Dayah Raudhatul Jannah yang sedang terendam Banjir. Pesantren Terbaik di Aceh – Dayah merupakan Sebuah Lembaga pendidikan di Indonesia. Saat ini, di samping dayah tradisional yang tentunya berfokus pada pendalaman ilmu agama dengan metode pembelajaran pemahaman terhadap kutub at turats, telah hadir juga dayah terpadu atau dayah yang juga dipadukan dengan sekolah umum. kali ini ini akan dipaparkan 10 Daftar Dayah Terpadu/ Pondok pesantren di Provinsi Aceh, dimana dayah-dayah terpadu ini sangat menonjol baik dari prestasi santrinya maupun kualitas para lulusannya. Tapi sebelum itu mari kita simak dulu, definisi dari dayah terpadu itu sendiri serta gambaran umumnya, agar bertambah pengetahuan pembaca untuk memilih dayah mana yang cocok untuk melanjutkan studi nantinya. PENGERTIAN DAYAH TERPADU/ PONDOK PESANTREN MODERN 10 Dayah Terpadu/ Pesantren Terbaik Di Aceh1. Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar2. Bustanul Ulum Langsa3. Oemar Diyan Aceh Besar4. Darul Ihsan Aceh Besar5. Jeumala Amal Pidie Jaya6. Darul Ulum Banda Aceh7. Ulumuddin Lhoksemawe8. Misbahul Ulum Lhoksemawe9. Darul Amin Gontor 10 Aceh Besar10. Insan Qurani Aceh Besar PENGERTIAN DAYAH TERPADU/ PONDOK PESANTREN MODERN Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional keagamaan yang terdapat di Indonesia. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan sebuah pengertian yaitu pesantren yang terdapat pondok asramanya. Beberapa tahun ini telah banyak lahir pondok pesantren modern atau di Aceh lebih dikenal dengan istilah dayah terpadu, sedangkan di Minangkabau, istilah pesantren ini lebih dikenal dengan surau. Pesantren Modern atau dayah terpadu ini mengkombinasikan antara dua kurikulum belajar, yaitu kurikulum belajar pesantren tradisional dan kurikulum madrasah umum di bawah naungan pemerintah. Baca juga 10 Daftar MA Terbaik di Provinsi Aceh Berikut ini akan dipaparkan 10 Dayah terpadu/ pesantren modern terbaik di Aceh 1. Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Dayah/pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa didirikan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada tahun 1997. Ketua dewan pembina yayasan adalah Prof. Syamsuddin Mahmud yang saat itu menjabat sebagai gubernur Aceh. Dayah yang tentunya dilengkapi dengan asrama ini memadukan kurikulum madrasah, dayah tradisional serta tahfizh al quran di dalam pembelajarannya sehari-hari. Sejak didirikan pada 1 Juli 1997 hingga 1 Mei 2018, dayah ini telah menamatkan sebanyak 19 angkatan dengan jumlah alumni sudah mencapai 2 ribuan alumnus yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi terkemuka di dalam negeri UI, UGM, ITB, IPB, ITS maupun di luar negeri Mesir, Madinah, Sudan, Tunisia, Qatar, Maroko, Turki, Libya, Taiwan, Kanada, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Australia sebagainya. Salah satu alumninya yang sudah berkontribusi di bidang dakwah yaitu Ust, Hanan At Taki yang saat ini sudah dikenal di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Begitu juga prestasi santri-santri dayah ini terbilang cukup banyak, di bidang Agama, kesenian, sains, olahraga dan sebagainya mulai dari tingkat regional hingga ke tingkat nasional. Saat ini, dayah ini hanya tersedia untuk tingkat Aliyahnya saja, berbeda dengan kebanyakan dayah/pondok pesantren modern lainnya yang sudah ada dari semenjak tingkat Tsanawiyahnya. Untuk informasi lebih lengkap mengenai Dayah ini, dapat mengunjungi website 2. Bustanul Ulum Langsa Dayah/Pesantren Bustanul Ulum Langsa atau juga dikenal dengan MUQ Langsa, merupakan sebuah dayah terpadu pertama di Aceh. dayah ini diresmikan pada 27 Desember 1981. Lulusan dari dayah ini terbilang sudah sangat banyak diantaranya ada yang berkontribusi di bidang pemerintahan, politik, bisnis dan sebagainya. Disamping itu, dayah ini juga telah melahirkan banyak generasi penghafal al quran, karena memang salah satu program unggulan dari dayah ini adalah tahfizhul quran. Namun, walaupun terbilang sangat fokus terhadap pengembangan tahfizhul quran, dayah ini tetap memusatkan perhatian pada pengembangan pemahaman santri terhadap kutub serta bahasa arab dan inggris. Baca juga 25+ Contoh Sambutan Ketua Panitia Keren, Berbagai Acara Lengkap! 3. Oemar Diyan Aceh Besar Dayah Oemar Diyan Dayah/Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan merupakan salah satu dayah terpadu di provinsi Aceh, bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam Tgk. Chik Oemar Diyan, berlokasi di Desa Krueng Lamkareung Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Dayah ini diresmikan oleh Gubernur NAD pada tanggal 27 Oktober 1990. Sejak berdiri dayah ini hingga saat ini, sistem pendidikan dan kurikulum yang dipakainya adalah sistem pendidikan terpadu yaitu perpaduan kurikulum pemerintah Departemen Agama dan kurikulum Pesantren. Lulusan dari dayah ini telah banyak memberikan kontribusi untuk daerah, khususnya di bidang pendidikan. Saat ini mereka, para alumni dayah ini juga banyak tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, bahkan tidak sedikit juga yang di luar negeri seperti Mesir, Madinah dan sebagainya. 4. Darul Ihsan Aceh Besar Dayah/pesantren Darul Ihsan yang bernaung di bawah yayasan darul ihsan Tgk. H. hasan Krueng Kalee, merupakan lanjutan dari pengembangan Dayah salafi Tgk. H. Hasan Krueng kalee yang pernah berkembang pada tahun 1910 1946. Setelah beliau wafat, berakhirlah lembaga pendidikan itu. Setelah 26 tahun kemudian, tepatnya tanggal 15 Muharam 1420 H/ 1 Mei 1999, Dayah Krueng kalee di pugar dan dibangun kembali atas prakarsa cucunya H. Waisul Qarani Aly As Su’udy yang berbentuk dayah terpadu. Saat ini, dayah ini berfokus pada pengembangan bahasa dan pemahaman kutub yang sangat mendalam, sehingga kualitas para lulusannya patut diacungkan jempol. Jebolan dari dayah ini banyak yang melanjutkan pendidikan di luar negeri seperti mesir, sudan dan sebagainya, begitu juga ke beberapa kampus terkemuka di dalam negeri. 5. Jeumala Amal Pidie Jaya Dayah/pesantren ini juga merupakan salah satu dayah tertua di Aceh, terletak di kabupaten Pidie Jaya, prestasi yang telah dipacai oleh dayah ini cukup banyak. Para lulusannya juga sudah menyebar dan berkontribusi di berbagai bidang baik di pemerintahan, politik, bisnis dan sebagainya. Prestasi yang dicapai oleh siswa-siswi madrasah ini juga terbilang cukup banyak di berbagai bidang, olahraga, sains, agama dan lain-lain. Saat ini, banyak dari lulusan dayah ini yang melanjutkan studinya di berbagai universitas terkemuka, baik di dalam maupun di luar negeri. 6. Darul Ulum Banda Aceh Dayah Darul Ulum Dayah Darul Ulum Banda Aceh didirikan oleh Yayasan Pembangunan Umat Islam YPUI pada tanggal 01 Juni 1990 di atas areal komplek YPUI seluas ± m3. Komplek dayah ini beralamat di Jalan Syiah Kuala Nomor 5 Kelurahan Keuramat Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Ditetapkan nama Darul Ulum mengandung harapan agar Komplek YPUI dapat menjadi lingkungan ilmu pengetahuan tempat lahirnya Generasi Penerus Islam yang berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berfikiran bebas dengan landasan Iman dan Taqwa. Dayah ini sangat berfokus pada pengembangan bahasa siswa-siswinya, begitu juga di bidang minat bakatnya seperti kaligrafi dan sebagainya. Selain itu, dayah ini juga sangat unggul di bidang sains nya sehingga tidak sedikit lulusannya yang melanjutkan pendidikan di universitas-universitas umum terbaik di dalam negeri. Untuk informasi lebih lengkap mengenai Dayah ini, dapat mengunjungi website 7. Ulumuddin Lhoksemawe Dayah/pesantren Ulumuddin yang berlokasi di Uteunkot Cunda – Lhokseumawe, Aceh-Indonesia merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang menganut sistem pendidikan perpaduan antara sistem pendidikan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional. Prestasi yang telah diraih oleh santri-santri dayah ini terbilang cukup baik, banyak para santrinya yang menjuarai berbagai macam lomba, baik di tingkat daerah maupun nasional. Begitu juga dengan para lulusannya telah tersebar untuk melanjutkan studi lanjutan ke berbagai daerah di Indonesia maupun di luar negeri. 8. Misbahul Ulum Lhoksemawe Dayah Misbahul Ulum Dayah/pesantren Misbahul Ulum terletak di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Dayah ini sudah berdiri sejak tahun 1987, awalnya bernama Dayah Nurul Muhtadi Al-Aziziyah. Dayah terpadu Misbahul Ulum pun resmi membuka pendaftaran santri perdana pada tanggal 12 Juli 1993 / 22 Muharram 1414 H dengan jumlah santri sebanyak 34 orang. Perlahan namun pasti Pesantren Modern Misbahul Ulum mengalami peningkatan yang signifikan sehingga saat ini jumlah santri dayah ini yang terdaftar sudah melebihi angka 1500 santri. Untuk informasi lebih lengkap mengenai Dayah ini, dapat mengunjungi website 9. Darul Amin Gontor 10 Aceh Besar Sebagai salah satu wujud dari partisipasi aktif Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur pasca musibah gempa dan gelombang tsunami yang menimpa Provinsi Aceh tahun 2004 silam, Gontor mendirikan salah satu cabangnya yang ke-10 di tanah Serambi Makkah ini. Pondok yang berlokasi di Meunasah Baro Seulimum Aceh ini merupakan sarana dakwah dan kegiatan kemasyarakatan. Program pendidikan yang dijalankan berupa kurikulum pengajaran yang mengacu pada program KMI Gontor Pusat. Adapun guru pengajar di pondok ini adalah guru alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dan ISID Pondok Modern Darussalam Gontor. Pondok ini juga menerapkan sistem ujian yang sangat sulit, lebih jelas mengenai ujian di pondok ini, bisa dilihat di Bagaimana Sistem Ujian di Gontor? Untuk informasi lebih lengkap mengenai pesantren ini, dapat mengunjungi website 10. Insan Qurani Aceh Besar Dayah/pesantren Insan Qurani berdiri pada tahun 2014 yang lalu. Meski terbilang cukup muda dari segi umurnya, namun dayah ini telah melahirkan beberapa lulusannya yang terbilang cukup membanggakan. Prestasi yang telah dicapai oleh para santrinya juga sangat banyak, baik di tingkat regional maupun nasional. Saat ini para lulusan dayah ini telah tersebar di beberapa universitas di dalam negeri dan beberapa di luar negeri seperti di Mesir. Itulah daftar 10 Dayah terpadu terbaik di Aceh, daftar nama-nama dayah terpadu di atas merupakan hasil studi literatur dan pengamatan langsung di lapangan. Pastinya data diatas masih sangat bersifat subjektif. Adapun dayah-dayah terpadu yang tidak tersebutkan di atas pastinya bagus dan direcommended juga, hanya saja karena keterbatasan informasi tidak dimasukkan ke daftar. Tulisan ini dibuat untuk bahan bacaan atau referensi buat siswa-siswi yang sedang mengumpulkan informasi mengenai dayah terpadu favorit yang hendak dituju. Semoga bermanfaat. Lanjut baca 10 Daftar SMA Terbaik Di Provinsi Aceh
Penanggulanganmasalah gizi di Kabupaten Aceh Utara sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan memberikan makanan tambahan kepada penderita gizi buruk dan memberikan edukasi kepada orang tua. Namun masih banyak lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan non formal seperti Dayah Keumaral Al-Aziziyah atau Pesantren belum tersentuh edukasi
Artikel Lpd Babussalam Februari 3, 2023 Tgk. H. Karimuddin Muhammad Amin Pemimpin Dayah Babussalam Alue Bili Aceh Utara ini merupakan salah satu tokoh agama yang paling dihormati di Aceh. Di kalangan masyarakat, ia akrab dipanggil Abi Karimuddin atau Abu Alue Bilie. Abi Karimuddin lahir di kampung Matang Jekat kecamatan Seunuddon pada Agustus 1945, Abu Karimuddin satu kampung dengan Abu Panton, Abu Muhammad Amin Umar Seunuddon pemimpin Dayah Malikussaleh sebelum Abu Panton dan Abu Muhammad Seriget Langsa, serta Abu Syahbuddin Syah Atau Abu Keumala di desa yang sama. Kelurahan Seunuddon memiliki desa yang berbeda yaitu Tanjung Pineung. Pendidikan Abu Alue BilieAbi Karimuddin adalah salah satu murid Abuya Muda Waly Al-Khalidy, ahli Tarekat Naqsyabandiyah dan murid Abu Hasan Krueng Kalee dalam Tarekat Haddad. Pendidikan dimulai dari Dayah Aron di Aceh Utara, kemudian belajar di Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan Abuya Muda wali dan juga di Dayah Darussa’adah di Kota Fajar Aceh Selatan yang dipimpin oleh Abuya Jailani Dayah/pondok pesantren Babussalam Sepulangnya Abi Karimuddin dari Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan, beliau Mendirikan dayah di kampong halamannya Matang jelikat dengan bantuan orang tua tgk Muhammad Amin Kemudian tahun 1980 dayah di Matang jelikat dipindahkan ke desa Alue bili rayeuk dengan nama Dayah Babussalam Alue bili Abu Alue BilieAbi Karimuddin merupakan salah seorang Mursyid Tariqat Naqsyabandiyah. Selama hidupnya, beliau begitu berjasa dalam mendidik umat. Melalui dayahnya, beliau membina anggota majlis-majlis zikir yang datang dari berbagai daerah untuk mengenal Allah, Tuhan pencipta segalanya. Beliau membina para santri untuk mencintai agama Islam. Abi Karimuddin memiliki satu tempat suluk, yang ramai dikunjungi disetiap bulan ramadhan dan bulan maulid. Begitu juga dengan hari lainnya, khusus pada hari minggu ditempat beliau selalu ada tawajjuh. Beliau adalah seorang ulama yang cerdas dan tawadhu, serta memiliki wawasan yang luas tentang pandangan Abi Karimuddin, suluk bermakna berjalan. Bukan perjalanan tubuh, tetapi perjalan hati menuju kepada Allah. Maksudnya nama Allah selalu ada di hati. Suluk mempunyai posisi yang sangat penting bagi orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah karena ruh manusia selalu berhubungan dengan Allah dari sejak penciptaannya di alam malakut hingga kapanpun. Ketika ruh disimpan disatu tempat menunggu terciptanya tubuh, Allah bertanya kepada ruh “bukankan Aku ini Tuhanmu”, dialog ini untuk memperjelas tentang kewajiban ruh manusia tunduk patuh kepada Allah untuk selamanya. Dalam dialog antara Allah dan ruh manusia tersebut terdapat perjanjian Abi Karimuddin, kesadaran terhadap makna perjanjian ke-Tuhanan tersebut harus terus di bangun melalui pelaksanaan tawajjuh selama praktek suluk berlansung. Suluk juga membangun kesadaran terhadap pase-pase yang telah atau akan dilalui manusia, sejak dari penciptaan ruh hingga berdiri di hadapan Tuhan di padang masyar. Setelah lahir ke dunia, manusia tidak mampu mengingat peristiwa dialog dengan Allah di alam malakut tersebut, karena itu untuk menyadarkan manusia tentang hal tersebut perlu dilakukan suluk. Inilah maksud dari suluk, untuk mengembalikan kesadaran manusia tentang adanya perjanjian antara ruh manusia dengan Allah sebelum ia lahir ke dunia. Begitulah peran Abi Karimuddinatau Abu Alue Bili semasa hidupnya dalam membina spiritual umat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Murid murid Abi Karimuddin Dalam kiprah menyebarkan ilmu agama kepada murid muridnya sehingga banyak muridnya mendalami ilmu fiqh dan tasawuf serta tariq menjadi ulama penerus dalam bidang agama diantaranya Sayed Muhammad Ali alue nireh Aceh Timur, pimpinan Dayahalm, Tgk Zulkifli Glangglong Matang kuliabi glanglong, Pimpinan Dayahalm Tgk Zainal Abidin adik kandung Abi Karimuddin pimpinan Dayah Rudhatul Mubtadi menasah sago, seunuddon, Tgk Abdul Ghani alue dama Baktiya , Pimpinan Dayah Rudhatul Mubtadi Tgk Miswardi Matang lada Seunuddon alm Pimpinan balai pengajian,Tgk Asnawi cot Ara pimpinan Dayah Tgk Bukhari kareuing Gedong , Tgk Nazaruddin Alue lhok pimpinan Balai Pengajian Safinatul Salam di gampong Bugeng, Perlak Timur,Perlak,, Tgk Muhammad Ja’far, tgk Nasruddin , tgk Hanafiah seunuddon dan lain lainnya. Sedang murid –murid dalam mengembangkan Tariqat khusus Tariqat suluk dan tariqat Nakhsyabandi dianataranya Abu Yahya Gelanggang Meurak Tualang Cut Aceh Tamieng, Pimpinan Dayah SUDI. Abi Hamid Alue Mirah jambo Aye Abi Alue mirah pimpinan Dayah, Abi Ibrahim lhok bintang hu jambo aye, Abi Darlin Glanglong ,Matang kuli, pimpinan dayah, Tgk Najamuddin desa Buah Baktiya Barat, pimpinan Dayah, Tgk Rafli pimpinan Dayah Darurrahmah Waido simpang tiga Aceh Pidie, Tgk Zulkarnaini Batee gronggrong Aceh pidie ,pimpinan Dayah. Tgk Abdullah Blangfa seunuddon, pimpinan Dayah, Tgk Abu Bakar keude Seunuddon dan lain karya Abi KarimuddinAbu Karimuddin disamping mengajarkan ilmu fiqik tauhid tasawuf dan tafsir dan lainya sempat menyusun karyanya dalam ilmu tasawuf dan zikir dan do’a doa diantaranyaRisalah latifah tentang tariqat tahlil samadiyah, yasin dan waqi’ latif berisi tentang hizib-hizib diantaranya hizbul bahar,nash dan hizbud dusuqi serta doa doa penting tentang do’a -do’a serta tata cara mengamalkan tariqat Khawat dan Abi KarimuddinAbi Karimuddin tutup usia 67 tahun pada tanggal 17 Desember 2011 di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia PMI Lhokseumawe. Abi Karimuddin meninggalkan tujuh putra, satu putri dan satu istri, serta santrinya di dayah tersebut. Dayah Babussalam di teruskan kepemimpinannya oleh putra pertama beliau Dr. Tgk H. Muhammad Zukhdi Karimuddin Lc. MA dengan Dayah terpadu dengan nama Yayasan Dayah Babussalam, alumni Dayah Malikussaleh dan Dayah Salafi Murni Dayah babussalam salafi di pimpin oleh putra beliau yang kedua Tgk H Zubaili alumni Dayah Darul Huda lueng Angen.\ ReferensiDr. Tgk. H. M. Zukhdi Karimuddin, Lc., MA., Pengantar Studi Fiqh Mazhab Syafi’i, 2021 Bandar Ibrahim, 2011, Islam Mistik Praktek Dan Kebangkitan Suluk Di Pesisir Utara Aceh, Diposkan oleh anasir, online, melalui situs Harian Serambi Indonesia, Abu Karimuddin Alue Bili Meninggal Dunia, Edisi Minggu, 18 Desember 2011. Aceh Saketi, Wafat Guru Kita Semua, Posted on Desember 18, 2011 Harian Aceh, Ulama Aceh Meninggal, Adakah Pengganti- nya?, Edisi 22 Desember 2011 Pencarian Artikel Update Media Grafis
436pp. syam suddhuha kombinasi marwan kamaruddin, tgk, cot murong aceh utara dewantara pp. dayah babus sa'adah salafiyah rusli hasyim, tgk desa dua tambon tunong aceh utara dewantara 438 LPI ASHABUL YAMIN AL AZIYAH SALAFIYAH TGK MAHMUDAN H. SYAMMAH DESA LANCANG BARAT DEWANTARA ACEH UTARA DEWANTARA
Laporan Herianto Banda Aceh BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri SAg MH mengungkapkan, dalam waktu dekat ini Majelis Akriditasi Dayah Aceh MADA, akan bekerja melakukan akriditasi terhadap 749 dayah usulan baru dan dayah lama, yang sudah mengalami perubahan signifikan, dampak dari pandemi covid 19 di Aceh. “ Akriditasi itu dilakukan, setelah Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT menerbitkan SK Penetapan Ketua dan Wakil Ketua serta tiga orang anggota MADA,” kata Zahrol Fajri didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah, Azhari SAg MSi kepada di ruang kerjanya 10/3/2021 di Banda Aceh. Zahrol mengungkapkan, penilaian dan pemberian akriditasi dalam sebuah lembaga pendidikan itu sangat penting sekali. Tujuannya agar lembaga pendidikan itu memiliki grade dan standar yang terukur dalam peningkatkan SDM guru serta lulusan para santrinya. Kecuali itu, akriditasi akan membuat standarisasi yang jelas untuk sebuah lembaga pendidikan agar bisa berkompetisi dan berstandar tingkat nasional maupun Internasional. Pada kelembagaan pendidikan agama, seperti dayah, harus kita lakukan penilaian akriditasi, jangan hanya untuk perguruan tinggi saja. Baca juga Isra Miraj – Ketika Nabi Musa Pernah Meminta Kepada Allah Agar Digolongkan Jadi Ummat Nabi Muhammad Baca juga Memulihkan Ekonomi Masyarakat, Disdagperinkop dan UKM Aceh Selatan Gelar Pelatihan Sistem 3 In 1 Jumlah dayah yang telah diakriditasi dua tahun lalu di Aceh, sebut Zahrol, ada unit dayah. Yang berstatus akriditasi A plus baru sebanyak 23 dayah, Tipe A 94 dayah, Tipe B 168 dayah, tipe C 338 dayah dan non tipe 513 dayah. Sedagkan dayah usulan baru yang mau dinilai dan diberikan akriditasinya sebanyak 749 dayah. Anggota Majelis Akreditasi Dayah Aceh MADA yang berjumlah lima orang itu, ungkap Zahrol, dalam Qanun Nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dayah dan Pergub Nomor 64 Tahun 2019 tentang Badan Akreditasi Dayah MADA, penjaringan dan pemilihannya sudah dilakukan secara terbuka yang dilakukan oleh Tim Panitia Seleksi Panses. Kelima anggota MADA yang terpilih, pada tanggal 13 Februari lalu, sudah diterbitkan SK penetapannya oleh Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dalam suratnya nomor 821/29/2021. Setelah ada penetapan sebagai anggota MADA, untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua MADA, kelima anggota MADA itu diberikan hak otonom untuk melakukan pemilihan kembali untuk jabatan Ketua dan Wakil Ketua MADA. Setelah kelima orang tersebut memilih Ketua dan Wakil Ketua MADA, mereka mengusulkan kembali Kepada Dinas Pendidikan Dayah untuk penerbitan SK penetapan Ketua dan Wakil Ketua serta tiga orang anggota MADA dari Gubernur Aceh. Tahapan itu, kata Zahrol, sudah dilakukan oleh kelima anggota MADA itu dan kini tinggal menunggu SK Penetapan Ketua, Wakil Ketua dan anggota MADA-nya dari Gubernur Aceh. Baca juga 765 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh KKL di Aceh Selatan Sambil menunggu SK Penetapan Ketua dan Wakil Ketua MADA dari Gubernur Aceh, kelima anggota MADA itu, ditugaskan untuk penyusunan petunjuk pelaksana dan petunjuk tenis dalam pelaksanaan tugasnya melakukan penilaian akriditasi terhadap 749 dayah usulan baru yang akan diakriditasi pada tahun 2021 ini. Zahrol menyebutkan, ada 12 kriteria penilaian dayah dan 22 sub komponen. Ke 12 kreteria penilaian itu, pertama penilain kelembagaan dan organisasi/Yayasan/LPI, kedua status penilaian kepemilikan tanah/sertifikat/wakaf.
ESADA (Elektronik Sistem Akreditasi Dayah Aceh) merupakan sistem akreditasi digital yang diperuntukkan untuk pengajuan usulan akreditasi Lembaga Pedidikan Dayah Aceh (LPD) pada Badan Akreditasi Dayah Aceh. E-SADA dikembangkan oleh BADA untuk memudahkan proses administrasi pengajuan usulan Akreditasi sehingga lebih efisien, akuntabel dan sistematis.
Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh yang disebut sebagai kawasan padat industri. Salah satu bentuk industri terbesar yang ada di kabupaten Aceh utara ini yaitu industri pengolahan gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe yang telah berdiri sejak tahun 1974. Selain dikenal sebagai daerah yang produktif dalam bidang industri, kabupaten Aceh Utara ini juga memiliki sejumlah lembaga pendidikan keagamaan yang sangat baik seperti pondok pesantren. Beberapa pesantren yang ada di Aceh Utara memiliki kualitas masing – masing yang dapat mencetak generasi muda memiliki kemampuan unggul beserta pemahaman agama yang baik. Pesantren di Aceh UtaraPesantren di Kabupaten Aceh Utara ini tersebar ke beberapa daerah. Biasanya para santri yang masuk atau mendaftar di pesantren kabupaten Aceh Utara ini berasal dari warga asli Aceh Utara maupun orang yang asalnya dari luar Aceh itu pondok pesantren di Aceh Utara ini juga menerapkan sistem pendidikan yang terpadu yaitu mengkombinasikan pendidikan umum dengan pendidikan agama. Daftar Pesantren di Kabupaten Aceh UtaraBerikut dibawah ini yang termasuk daftar pesantrn di Kabupaten Aceh Utara adalah 1. Dayah Terpadu Madinatuddinyah Jabal Nur Daftar nama pondok pesantren pertama yang ada di Kabupaten Aceh Utara yaitu Pondok Pesantren Dayah Terpadu Madinatuddinyah Jabal Nur. Alamat ponpes ini berada di Jalan. Masjid No. tahunnya pondok pesantren Dayah Terpadu Madinatuddinyah Jabal Nur selalu membuka pendaftaran baru bagi para calon santri yang ingin mendaftar. Beberapa syarat umum yang biasanya digunakan oleh pesantren ini yaitu calon santri perlu mengambil formulir terlebih dahulu untuk mendaftarkan dirinya, setelah itu perlu disiapkan pas foto ukuran 3 x 4 dan akan ada tes yang diujikan. 2. Ma'had Tahfizh Raudhatul Qur'an Pondok Pesantren Ma'had Tahfizh Raudhatul Qur'an lokasinya berada di Jalan. Medan-B. Aceh Keude Alue Ie Puteh No. Al-MuttaqinSelanjutnya yaitu ada Pondok Pesantren Al-Muttaqin. Pesantren ini berada di Meunasah Kulam Kecamatan Kuta Makmur Kab. Aceh Utara Dayah Jamalul HudaAlamat Pondok Pesantren Dayah Jamalul Huda yaitu ada di Desa Darul UlumLokasi Pondok Pesantren Darul Ulum yaitu berada di Cot Plieng Kec. Syamtalira Bayu Aceh Takwinul MumtaziPondok Pesantren Takwinul Mumtazi merupakan ponpes di Kabupaten Aceh Utara yang alamatnya berada di jalan medan - Banda Aceh / Matang Bayu Kec. Baktiya Barat Aceh Pondok Pesantren Nurul FataPondok Pesantren Pondok Pesantren Nurul Fata lokaisnya berada di Gampong Lhok Bintang Hu Kec. Tanah Jambo Aye Kab. Aceh Nasrul Muta'alliminPonpes Nasrul Muta'allimin juga merupakan salah satu daftar pesantren di Kabupaten Aceh Utara yang alamat lengkapnya berada di Ulee Madon Kec. Muara Batu Ka. Aceh Darul Muta'alliminAlamat Pondok Pesantren Darul Muta'allimin yaitu berada di Krueng Mate, Kec. Samudera Aceh Utara. Ponpes Darul Muta’allimin pada dasarnya sudah didirikan sejak tahun 1983. Awal mulanya pesantren ini menerapkan sistem pondok pasantren tradisional pada akhirnya, mengikuti perkembangan zaman, maka pesantren darul muta’allimin mengubah kurikulumnya menjadi kurikulum terpadu yang mengabungkan pendidikan pengetahuan umum dengan pendidikan pesantren ini lebih ditekankan pembelajaran kitab kuning agar santri dapat menggali ilmu agama melalui sumber aslinya. 10. Darul FalahPondok Pesantren Darul Falah merupakan ponpes yang lokasinya berada di Paloh Igeuh Kecamatan Dewantara Aceh saja informasi yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan daftar nama-nama pondok pesantren yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
\ndaftar nama dayah di aceh utara
LHOKSUKON- Satuan Binmas Polres Aceh Utara bersama Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Utara mengunjungi (saweu) tiga dayah dan tokoh agama di Kecamatan Pengurusdan Pengasuh Yayasan Dayah Babussalam alue Bili rayeuk kec Baktiya, Aceh Utara (2003 s/d sekarang) Ketua Kasi Litbang Mahasiswa Aceh Cairo (KMA) 1999-2000. Anggota Pengurus Besar Rabitah Taliban Aceh Periode 1998- 2004. Anggota Pengurus Besar HUDA Prop. NAD Kasi Pengembangan dan Data best Dayah Periode 2007- 2012. Sekjen HUDA Aceh Utara. . 103 223 259 72 445 218 407 159

daftar nama dayah di aceh utara